5 Tips Parenting yang Penting untuk Anak Usia di Bawah 5 Tahun

Bukan hanya mengurus kesehatan gigi dan mulut bayi yang begitu menantang, balita pun demikian

11 Juni 2022

5 Tips Parenting Penting Anak Usia Bawah 5 Tahun
Pexel/Gustavo Fring

Setelah dikaruniai anak, orangtua akan terus belajar untuk memberikan pola asuh yang baik dan sesuai untuk putra putrinya. Namun, bagi sebagian orangtua baru, mengasuh anak sering kali menjadi tantangan tersendiri.

Sebenarnya hal seperti ini wajar terjadi kok, Ma. Sebab ilmu parenting sendiri tak memiliki pendidikan khusus yang mengajarkannya, sehingga kita hanya bisa mempelajarinya dari orangtua terdahulu. Padahal, perkembangan zaman dan pengasuhan dari tahun ke tahun tentu mengalami perbedaan.

Agar tidak membingungkan dan dapat membantu Mama mengasuh si Kecil, berikut Popmama.com telah merangkumkan 5 tips parenting yang penting dilakukan untuk anak balita.

1. Menjadi contoh yang baik untuk anak

1. Menjadi contoh baik anak
freepik/prostooleh

Istilah yang menyebutkan bahwa anak adalah peniru ulung mungkin sudah sering kali Mama dengar atau baca. Hal ini memang benar adanya, Ma. Anak-anak melihat dan menirukan apa yang mereka lihat dari orang sekitarnya, termasuk orangtua yang selalu ada untuknya.

Jadi saat Mama dan Papa ingin menjadikan si Kecil pribadi yang memiliki kepandaian sejak usia dini, cobalah untuk menjadi contoh terlebih dahulu. Bukan sekadar mengajarkan pada mereka berbagai macam ilmu sejak dini, tetapi jangan sampai anak melihat bahwa orangtuanya hanya bermalas-malasan.

Jadi, pastikan kita sebagai orangtua dapat menjadi contoh dalam berbagai hal baik yang ingin kita tanamankan kepada mereka ya, Ma.

Editors' Pick

2. Mengajar bukan menghajar

2. Mengajar bukan menghajar
Pixabay/nastya_gepp

Maksud dari mengajar bukan menghajar adalah terus memberikan anak pelajaran tentang hal-hal apa saja yang baik dan tidak baik untuknya, bukan malah menghajar anak secara fisik karena tidak mau menuruti orangtuanya.

DI usia balita, wajar jika anak-anak terus bereksplorasi dan semakin sulit untuk diatur. Meski terkadang membuat Mama kesal karena kenakalan yang mereka lakukan, namun perhatikan untuk tidak melukai perasaan dan fisik anak karena rasa amarah tadi ya, Ma.

Mengajari anak berarti kita ingin menanamkan hal-hal baik padanya. Jika Mama melarnag anak melakukan suatu hal yang dirasa kurang baik untuk masa depan anak, jangan lupa untuk memberikan alasan yang jelas agar anak mengerti dan tidak melawan di kemudian hari.

3. Mendidik anak harus dengan dasar cinta

3. Mendidik anak harus dasar cinta
Pexels/Gustavo Fring

Seperti diketahui bersama bahwa anak di bawah usia 5 tahun merupakan fase emas mereka untuk selalu belajar dan ingin tahu terhadap sesuatu yang membuatnya tertarik. Namun, sebagaian orangtua justru masih banyak yang melarang dan menakuti anaknya.

Misalnya saja ketika si Kecil ingin bermain hujan, Mama melarang dengan alasan nanti anak bisa sakit. Atau ketika ia ingin bermain lumpur maupun tanah karena tertarik akan teksturnya, Mama juga melarangnya karena akan mengotori anak.

Padahal, orangtua sebaiknya membiarkan anak bereksplorasi akan sesuatu yang menarik perhatiannya. Melarang atau bahkan menakuti anak di usia ini justru bisa berdampak buruk di kemudian hari.

Untuk itu, yang perlu dilakukan adalah dengan selalu menanamkan cinta dan kasih sayang dalam memberikan pengasuhan dan didikan kepada anak. Arahkan dan biarkan ia berkembang sesuai dengan ketertarikannya.

4. Temukan bakat dan ketertarikan anak

4. Temukan bakat ketertarikan anak
Freepik/Jcomp

Masih melanjuti ketertarikan anak, hal selanjutnya yang perlu Mama lakukan adalah mengetahui bakat atau ketertarikan yang ia sukai. Ketika bakat dan minat mereka terlihat, maka fasilitasilah anak untuk mengembangkan kesukaannya tersebut.

Misalnya saat Mama melihat si Kecil gemar melakukan corar coret atau menggambar, cobalah untuk menemani anak melakukan aktifitas menggambar yang menyenangkan dengan memberikan buku dan alat menggambar yang membuatnya tertarik.

Jika semakin besar usianya ia merasa bosan dan tak lagi tertarik dengan menggambar, jangan dipaksa lagi ya, Ma. Sebab anak sedang dalam proses pendalaman dan eksplorasi hal-hal yang menarik perhatiannya.

Anak balita cenderung lebih ingin tahu dan rasa penasarannya tinggi, sehingga terusnya dampingi dan beri dukungan. Jangan sampai mematikan rasa keingin tahuan anak hanya karena Mama tidak menyukai apa yang anak sukai. Pastikan kita sebagai orangtua tahu talenta dari anak kita agar dapat membantu mengembangkannya.

5. Selalu dampingi anak

5. Selalu dampingi anak
Pexeks/Gustavo Fring

Selain bayi, anak-anak di usia balita ini juga sangat membutuhkan peran orangtua untuk mendampinginya. Di usia ini, anak akan belajar banyak hal yang berperan penting bagi kehidupannya kelak.

Untuk itu, kita perlu memberikan perhatian dan kasih sayang berlimpah agar anak merasa dihargai keberadaannya, dan juga bonding antar satu sama lain tetap terbangun kuat sampai anak besar nanti.

Meski sering kali disibukkan dengan pekerjaan, namun jangan sampai melewatkan waktu perkembangan anak ya, Ma. Sebab mendidik dan mendampingi anak dalam keadaan suka dan duka adalah tanggung jawab kita sebagai orangtua. 

Itu tadi beberapa tips parenting yang bisa dilakukan orangtua kepada anak-anaknya di usia balita. Semoga informasi di atas bermanfaat dan bisa diterapkan dalam memberikan pengasuhan kepada si Kecil di rumah ya!

Baca juga:

The Latest