Cara terbaik untuk Mama mengatasi alergi pada anak adalah dengan mengetahui penyebabnya. Dengan mengetahui penyebabnya, Mama dapat menghindarkan anak dari paparan zat pemicu alergi (alergen), sehingga reaksi alergi tidak muncul.
Jika makanan yang mungkin menjadi penyebabnya, maka tundalah memberi makanan yang berpotensi menyebabkan alergi kepada anak, terutama kacang-kacangan.
Pendapat dokter patut dijadikan acuan jika Mama ragu akan pemberian makanan yang bisa menyebabkan alergi.
Sementara itu, untuk menghindarkan anak dari alergi debu dan tungau bisa dilakukan dengan menjaga kebersihan tempat tidur, ruangan, dan mainan anak.
Demikian juga dengan alergi yang disebabkan oleh jamur dan kecoak.
Pada dasarnya alergi pada anak tidak terjadi begitu saja, melainkan membutuhkan waktu.
Makin sering anak bersentuhan dengan alergen atau penyebab alergi, maka makin cepat dia akan memunculkan reaksi alergi. Hal ini terjadi karena tubuh memiliki ambang batas toleransi, yaitu batas tertinggi tubuh untuk menerima paparan.
Jika paparan dialami secara berlebihan, akan memicu reaksi dari sistem pertahanan tubuh dan terjadilah alergi.
Maka jangan heran jika anak awalnya tidak alergi terhadap serbuk sari atau bulu kucing, namun beberapa waktu kemudian anak mengalami reaksi alergi setelah terpapar beberapa kali.
Ada jeda waktu tertentu yang dibutuhkan oleh alergen untuk membuat kekebalan tubuh bereaksi terhadapnya.
Jika sampai terjadi alergi pada anak, maka obat-obatan yang biasa dapat Mama pakai adalah obat antihistamin dan kortikosteroid.
Tentunya pemakaian obat-obatan tersebut harus di bawah pengawasan dokter atau dokter spesialis anak ya, Ma.
Itulah beberapa hal penting mengenai penyebab dan cara mengatasi alergi pada anak. Semoga bermanfaat ya, Ma.