Penyebab Anak Albino dan Cara Menjelaskannya ke si Kecil

Albino merupakan kondisi genetik dimana seseorang kehilangan atau kekurangan produksi melanin di dalam tubuhnya. Albino termasuk sebagai penyakit genetik yang langka karena hanya terjadi pada 1 orang dari 17 ribu orang di dunia. Kondisi ini menyebabkan penderitanya memiliki warna kulit dan rambut yang lebih terang, pirang, ataupun berwarna putih. 

Anak-anak yang mengalami albino tidak hanya memiliki masalah dengan hilangnya warna dari tubuhnya. Sebab melanin juga memegang peranan penting bagi perkembangan mata dan kulit anak. 

Kurangnya melanin dapat mempengaruhi warna dan pengelihatan anak-anak albino. Selain itu, ini juga menyebabkan kulit mereka rentan dan sensitif terhadap sinar matahari. Termasuk meningkatkan risiko terkena kanker kulit. 

Meskipun begitu, albino berbeda dari penyakit kronis atau penyakit akut anak lainnya. Anak-anak dengan albino dapat tumbuh dengan stabil dan sehat, apalagi jika didukung dengan asupan gizi yang baik. Albino ini juga tidak akan bertambah parah di kemudian hari.

Secara umum, albino atau albinisme disebabkan oleh mutasi genetik yang terjadi. Kondisi ini dibawa dari kedua orangtua pada anak-anaknya. Dikatakan sekitar satu dari 70 orang membawa gen penyebab albinisme.

Melansir dari medicalnewstoday.com, mutasi ini menganggu enzim tirosinase (tirosin 3-monooksigenase). Enzim satu ini mensintesis melanin dari salah satu jenis asam amino, yaitu tirosin. Mutasi genetik yang terjadi  juga menganggu satu sampai beberapa gen yang memproduksi melanin. Sehingga mengurangi bahkan menghilangkan produksi melanin dalam tubuh anak.

Mengutip dari kidshealth.org, ada kemungkinan kedua orangtua membawa gen albinisme dan mewarsikannya kepada anak mereka. Kondisi ini disebut dengan albinisme okulokutaneus. Meskipun begitu, kemungkinan anak membawa gen albinisme hanyalah 1 : 4. 

Jika hanya satu orangtua yang mewariskan gen albino pada anaknya, maka mereka tidak akan memiliki albinisme okulokutaneus. Meskipun begitu, mereka tetap memiliki kesempatan untuk menjadi carrier atau pembawa gen albinisme. 

Ketika besar nanti, ada kesempatan mereka mewariskan itu kepada anak-anak mereka. Dengan satu dari empat kemungkinan bayi mereka menderita albinisme. 

Mungkin awalnya anak-anak akan merasa tidak mau menerima kondisi mereka yang berbeda dari teman-teman lainnya. Ini juga terkadang membuat orangtua cemas terhadap masa depan anak mereka. Meski begitu, tidak ada hal yang benar-benar perlu dikhawatirkan mengenai albino.

Anak albino tetap dapat tumbuh dan berkembang dengan normal seperti anak-anak lainnya. 

Menanggapi hal tersebut, Mama dan Papa perlu menyampaikan kondisi mereka dan tetap memberikan semangat. Kamu dapat memberikan pemahaman bahwa anakmu memang berbeda, namun itu tidak menjadi penghambat cita-cita dan keberhasilan mereka. 

Penting juga bagimu untuk mengajarkan anak untuk menerima diri mereka apa adanya tanpa tekanan. Ini perlu kamu beri tahukan sebab tidak jarang mereka akan menerima perlakukan buruk dan tekanan dari orang-orang di sekitarnya. 

Kamu dapat meningkatkan rasa percaya diri anak dengan kondisi albinisme dengan cara meminimalisir penolakan indentitas yang anak rasakan. Seperti dengan menghindari penggunaan kata "albino" yang akan membuat mereka merasa tersinggung.

Atau kamu juga dapat memberikan dukungan dengan cara memberi pengetahuan mengenai gejala albisnisme yang mereka alami. Informasi tersebut dapat meningkatkan rasa percaya diri dan penerimaan diri anak. 

Beri tahu juga orang-orang di sekitarmu dan anak untuk memahami kondisinya. Terutama pastikan saudara dan kakak-adiknya mau mengerti kondisi tersebut. Sehingga mereka mau menerima dan mengerti apa yang anak dengan albinisme rasakan. 

Itulah penyebab anak albino dan cara menjelaskannya pada anak. Semoga bermanfaat ya Ma!