7 Penyebab Anak Mogok Makan dan Cara Mengatasinya

Jika waktu bayi ada fase Grow Spurt atau masa pertumbuhan cepat, maka saat anak-anak ada juga fase pertumbuhan yang melambat. 

Pada tahun pertama, anak mengalami perkembangan tubuh yang pesat. Namun setelahnya, mereka akan melambat dan dari sanalah sumber penyebab mereka jadi malas makan. 

Di fase ini, anak yang lebih tidak selera makan adalah hal yang normal. Faktanya, anak hanya butuh tambahan 2,3 kg dan 12 cm di setiap tahunnya setelah ia berumur 2 tahun dan lebih. Sedangkan di satu tahun pertama, mereka naik 7 kg dan bertambah panjang 21 cm. 

Perubahan kepesatan ini merupakan pengaruh besar mereka jadi malas makan. 

Seringnya, anak jadi malas makan karena mereka sedang sakit. Jika si Kecil mengalami sakit tenggorokan, diare, sakit perut, sakit kepala, demam, dan penyakit sejenis, mereka biasanya jadi malas makan. 

Namun hal ini akan membaik saat mereka sembuh. Malah mereka jadi lebih semangat makan setelah membaik dari penyakitnya. 

Stres tak hanya dialami orang dewasa. Anak-anak pun bisa juga mengalaminya. 

Banyak efek negatif dari stres, salah satunya adalah kehilangan selera makan. Jika Mama melihat si Kecil malas makan dan sulit tidur, bisa jadi itu pertanda mereka sedang stress. 

Mama perlu mencari tahu akar penyebab mereka stres dan mengurai masalah tersebut. Beberapa penyebab mereka stres adalah kematian keluarga terdekat, bully di sekolah, dan masalah internal keluarga. 

Hati-hati, Ma, si Kecil juga bisa mengalami depresi. Kebanyakan orangtua salah tanggap antara kesedihan dan depresi yang dialami anak. 

Sedih bisa hilang seiring dengan berjalannya waktu. Sedangkan depresi tidak akan hilang dan akan mempengaruhi keseharian mereka. 

Jika anak terlihat seperti tidak minat dengan kegiatan bermain yang biasanya sangat disukainya, bisa jadi itu tanda depresi. Kurangnya selera makan juga bisa jadi indikator kuat mereka mengalami depresi. 

Sangat disarankan untuk mengunjungi dokter dan tenaga ahli untuk mengurai masalah ini. 

Penyebab lain anak jadi malas makan adalah karena mengalami anemia. Anak dengan anemia terlihat mudah lelah dan cepat merasa terganggu. 

Jika tidak ditangani dengan baik, anemia bisa berpengaruh pada perkembangan si Kecil dan performanya di sekolah. 

Mama bisa mengajaknya tes darah untuk melihat apakah ia mengalami anemia atau tidak. Jika ya, segera tangani sampai tuntas. 

Satu lagi masalah yang sering dialami anak-anak malas makan adalah cacingan. Ketika mereka cacingan, sistem pencernaan jadi terganggu dan bisa menyebabkan banyak keluhan. 

Beberapa keluhan yang berefek dari cacingan adalah usus yang berdarah, malas makan, disentri, dan lainnya. 

Mama bisa memberikan obat cacing secara berkala untuk menuntaskan masalah ini. 

Pencernaan yang terganggu bisa membuat perut kembung secara berulang. Inilah yang jadi anak malas makan karena perutnya sering terasa penuh dan tak enak jika ditambahkan makanan. 

Jika ini memang masalahnya, Mama bisa memberikan makanan hangat untuk mengurangi kembung. Berikan minyak telon agar tubuh tetap hangat dan berikan pakaian yang agak tertutup. 

Banyak strategi yang bisa dilakukan jika si Kecil malas makan tanpa alasan yang jelas.  Cara pertama adalah membatasi camilan tinggi gula dan garam. Selanjutnya mendisiplinkan waktu nyemil. 

Menambahkan kacang dalam menu harian juga bisa meningkatkan nafsu makan mereka. Menyajikan makanan dalam bentuk yang lebih kecil bisa juga dicoba untuk mereka yang sedang menolak makan. 

Jika si Kecil terus menolak makan meski telah mencoba banyak hal, Mama bisa mengajaknya ke dokter anak untuk konsultasi lebih lanjut. 

Yang tak kalah penting adalah untuk tidak menghukum anak jika mereka tak mau makan karena itu hanya memperburuk keadaan. Lebih baik melihat gaya makan mereka dan menyiasatinya dengan baik.