Ketika si Kecil sedang berada dalam masa tumbuh kembang, tidak sedikit orang tua yang mulai bertanya-tanya tentang perkembangannya. Ada anak yang tampak nyaman saat diajak bermain dan bereksplorasi, tetapi ada juga yang justru menangis, menolak, atau terlihat kesulitan melakukan aktivitas tertentu.
Dalam kondisi seperti ini, banyak Mama yang bingung, apakah cukup dengan stimulasi di rumah atau justru anak sudah membutuhkan terapi. Tak jarang, kedua istilah tersebut dianggap sama, padahal memiliki tujuan dan pendekatan yang berbeda.
Agar Mama tidak salah langkah dalam mendampingi si Kecil, berikut Popmama.com bagikan untuk memahami perbedaan terapi dan stimulasi untuk anak yang perlu dipahami orangtua. Dengan pemahaman yang tepat, Mama bisa lebih tenang menentukan dukungan yang sesuai dengan kebutuhan perkembangan anak.
Yuk, disimak!
