Bagi Mama yang memiliki anak balita, pasti merasa bahwa ini adalah masa anak bertumbuh dengan cepat. Rasanya baru kemarin anak mama masih merah, kini ia sudah bisa berlarian. Oleh karena itu, perubahan sekecil apa pun pada anak tak ingin Mama lewatkan.
Salah satu perubahan pada anak balita yang sangat dipantau adalah tinggi dan berat badannya. Mama rutin mengajaknya ke Posyandu atau Puskesmas setiap bulan untuk mengecek tinggi dan berat badannya.
Tinggi dan beratnya juga diukur di rumah sampai ada bagian tembok yang berhiaskan garis-garis mendatar atau memiliki catatan khusus untuk itu. Apakah Mama begitu?
Tenang saja Ma, itu bukan hal yang aneh. Memantau tinggi dan berat badan anak balita memang penting, kok.
Dengan mengetahui pertumbuhan tinggi dan berat badannya, Mama bisa tahu jika si Kecil mengalami perlambatan atau percepatan dalam proses pertumbuhannya. Mama jadi bisa membantunya untuk mengejar pertumbuhan idealnya jika hal itu terjadi.
Nah, untuk itu, Mama perlu tahu tinggi dan berat badan yang bisa dikatakan ideal untuk anak balita agar Mama bisa mengantisipasi si Kecil mengalami masalah-masalah dalam pertumbuhannya.
Yuk, simak pertumbuhan tinggi dan berat badan anak balita menurut IDAI yang telah Popmama.com rangkum yang dilansir dari laman idai.or.id di bawah ini, Ma.
