Nasib Balita Meninggal Dunia Dianiaya Kekasih sang Mama di Apartemen

Terdapat luka lebam di tubuh korban, kekerasan diduga telah dialami sebelumnya

6 Desember 2022

Nasib Balita Meninggal Dunia Dianiaya Kekasih sang Mama Apartemen
Freepik/kjpargeter

Terjadinya kasus penganiayaan yang mengakibatkan seorang balita perempuan 2 tahun berinisial GMM meninggal dunia, diduga mengalami kekerasan yang dilakukan oleh kekasih Mamanya yakni pria 31 tahun berinisial Y di apartemen Kalibata City, Kalibata, Jakarta Selatan pada Sabtu (3/12/2022). 

Dengan alasan kesal terhadap korban sebab korban kerap kali menangis dan buang air besar (BAB) di kasur, pelaku tega melakukan penganiayaan terhadap balita perempuan tersebut hingga meninggal dunia. Peristiwa penganiayaan itu terjadi ketika sang balita dititipkan oleh Mamanya yang sedang bekerja. 

Melansir dari IDN Times, Richard, paman korban, mengatakan bahwa kedua orangtua korban telah bercerai sejak korban masih bayi. Semasa hidupnya, balita tersebut bertempat tinggal di Kelurahan Depok Jaya yang diasuh oleh kakek dan neneknya. 

Namun, ketika kejadian balita itu tengah diajak bermain oleh sang mama yang mengunjungi tempat tinggal bersama pacarnya di salah satu apartemen kawasan Jakarta Selatan. 

Untuk mengetahui penjelasan selengkapnya, yuk, simak ulasan yang telah Popmama.com rangkum berikut ini. 

1. Menitipkan korban pada Kekasih Mamanya

1. Menitipkan korban Kekasih Mamanya
Pexels/Abby Chung

Peristiwa tersebut diketahui terjadi saat orangtua korban yakni SS menitipkan putrinya kepada Y di sebuah apartemen di wilayah Jakarta Selatan. GMM juga diketahui sempat diajak bermain dengan kekasih sang Mama di sebuah taman yang berada tidak jauh dari unit apartemen mereka. 

Berdasarkan penuturan paman korban, saat itu GMM sedang dititipkan dan diasuh dengan kekasih Mamanya karena sang Mama harus pergi bekerja. 

“Iya korban dititipin ke kekasihnya dan sempat diajak main,” tutur Richard seperti dikutip dari IDN Times pada Selasa (6/12/2022).

2. Diduga melakukan penganiayaan hingga tewas

2. Diduga melakukan penganiayaan hingga tewas
Freepik/master1305

Kemudian, setelah kembali ke unit apartemennya, korban diketahui kerap menangis dan sempat buang air besar (BAB) di kasur pada kamar apartemen tersebut. Hal ini menjadi dugaan sementara adanya perbuatan kekerasan yang dilakukan oleh kekasih Mamanya terhadap korban.

Disebabkan karena saat itu GMM sedang tidak menggunakan pampers, alhasil kotorannya pun berserakan sembarangan di lantai dan kasur, sehingga mengakibatkan kekasih sang Mama merasa kesal.

Berdasarkan hasil autopsi yang dilakukan oleh pihak keluarga, paman korban mengatakan bahwa keponakannya itu diduga mengalami kekerasan yang menyebabkan balita tersebut sampai meninggal dunia. 

“Dari hasil laporan yang saya dengar berdasarkan hasil autopsi, ada unsur pembunuhan bisa sampai menyebabkan kematian, karena keponakan saya dibanting ke lantai,” tegas Richard. 

Pelaku sempat mengantar balita anak sang kekasihnya usai menganiaya, namun, balita berusia 2 tahun itu meninggal dunia sesampainya di rumah sakit. Pelaku berinisial Y sempat menghubungi kekasihnya setelah membanting korban hingga tidak sadarkan diri. 

Berdasarkan temuan langsung hasil visum pada tubuh korban dari rumah sakit yang menyatakan bahwa adanya luka benturan di kepala bagian belakang. 

3. Korban diduga pernah mengalami kekerasan sebelumnya

3. Korban diduga pernah mengalami kekerasan sebelumnya
IDN Times/Dicky

GMM yang meninggal dunia di apartemen Kalibata City, Jakarta selatan, terdapat dugaan adanya kekerasan lain yang sering dialami sebelumnya. Rupanya tak hanya dilakukan oleh kekasih dari Mama korban, melainkan dilakukan oleh Mamanya kepada korban sejak bulan Oktober lalu. 

Kejadian tersebut dikatakan paman korban, Richard menuturkan bahwa berdasarkan hasil pengecekan terhadap tubuh korban semasa hidupnya yang diketahui dari petugas Posyandu yang memeriksakan GMM, serta mendengar keluhan kesakitan yang dirasakan balita bernasib malang tersebut pada sekujur tubuhnya. 

Paman korban lanjut menuturkan, bahwa ditemukan terdapat luka lebam di beberapa bagian tubuh keponakannya, seperti di pinggang, paha, mulut bernanah, serta jari telunjuk kuku yang copot pada korban. 

Kendati demikian, didapati luka-luka pada tubuh yang diterima oleh korban, memastikan dugaan pada balita berusia 2 tahun itu sudah lama mendapatkan perlakuan kekerasan, namun perbuatan tersebut baru ini diketahui pihak keluarga lain setelah balita tersebut dinyatakan meninggal dunia. 

Saat ini, korban telah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum wilayah Kelurahan Depok Jaya, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok. 

Baca juga:

The Latest