Cara Menjelaskan pada Anak Perasaan Kangen, Marah dan Sedih

Beberapa cara tepat agar si Kecil mengenal perasaan yang sedang dirasakan

29 April 2021

Cara Menjelaskan Anak Perasaan Kangen, Marah Sedih
Unsplash/paige_cody

Bagi sebagian anak mungkin masih sulit rasanya untuk mengenali perasaan yang tengah mereka rasakan, maka disinilah orang tua berperan penting dalam membantu anak untuk mengidentifikasi dan mengenali perasaannya.

Dilansir dari Parents, menurut seorang behavioral therapist bernama Jaime Gleicher, LMSW, orang tua atau pengasuh dapat melakukan berbagai cara untuk melatih anak-anak dalam mengidentifikasi, memberikan nama, menafsirkan, dan menggunakan emosi mereka, sehingga anak-anak juga akan belajar bahasa baru untuk mengekspresikan perasaannya.

Nah, daripada Mama menjelaskan secara panjang berbagai macam emosi kepada si Kecil, akan lebih baik jika dimulai dengan cara yang mendasar.

Kali ini Popmama.com telah merangkum cara menjelaskan perasaan sedih, marah, dan kangen kepada si Kecil yang dilansir dari beberapa sumber.

Simak yuk, Ma!

1. Kangen

1. Kangen
Unsplash/anniespratt

Kangen atau Rindu menurut bahasa Indonesia adalah sangat ingin dan berharap terhadap sesuatu atau seseorang. Jika kangen pada seseorang ada keinginan yang kuat untuk bertemu, demikian menurut KBBI.

Bagi anak-anak, mereka mungkin belum bisa mengenali perasaan kangen atau rindu. Tapi Mama bisa menjelaskan dengan bahasa yang mudah dipahami kepada si Kecil.

Misal, bagi keluarga yang baru pindah rumah biasanya anak jadi tidak bisa bertemu dengan teman-teman di tempat tinggal yang lama. Jika anak mulai merasa kangen dengan teman mainnya, ia akan bersikap seperti orang bingung, sensitif, mudah menangis atau mudah marah.

Yang Mama perlu lakukan adalah menanyakan perasaan si Kecil.

"Apakah perasaan kamu  baik-baik saja hari ini?"

"Warna apa yang mewakili perasaan kamu hari ini?"

"Apakah kamu ingin bertemu dengan teman-temanmu?"

"Siapa yang paling ingin kamu temui saat ini?"

Dari pertanyaan tersebut maka Mama akan mengetahui apa yang anak mama rasakan.

Setelah itu Mama bisa menjelaskan ke si Kecil kalau ia sedang kangen dengan teman-temannya, sambil memberi tahu apa arti dari kata kangen atau rindu.

2. Marah

2. Marah
Unsplash/caleb_woods

Perasaan marah pada si Kecil biasanya akan muncul ketika mainan yang mereka miliki diambil oleh teman mainnya lantaran respon melawan mereka terpicu. Saat si Kecil sedang tantrum atau melakukan sesuatu kurang baik, itu merupakan suatu reaksi yang ia tunjukkan terhadap rangsangan yang membuatnya merasa sakit atau frustasi.

Dilansir dari Parents, hindari penggunaan kata definitif untuk membantu anak dalam mengidentifikasikan kemarahannya, serta Mama bisa menirukan mimik wajah ketika sedang marah. Selain itu, Gleicher menegaskan bahwa sangat penting bagi Mama untuk tidak mengucapkan kata-kata yang menunjukkan kepastian terhadap emosi anak yang akan membuat perasaannya tidak valid apabila ia tidak benar-benar marah, melainkan sedih atau cemas.

Untuk menjelaskan perasaannya, Mama bisa mengatakan “terkadang sesuatu tidak berjalan sesuai apa yang kita mau dan membuat kita merasa marah dan kecewa.” Lalu, ajarkan mereka bagaimana mengekspresikan dirinya saat perasaan itu muncul.

Dilansir dari MindChamps, cara terbaik mengajarkan anak untuk mengekspresikan perasaan meraka adalah memberikan contoh yang baik bagi diri Mama sendiri dengan dimulai membicarakan tentang perasaan tersebut dan mendeskripsikan bagaimana mengekspresikannya.

Selain itu, Mama juga bisa memberikan kesempatan pada si Kecil untuk menemukan solusinya.  

3. Sedih

3. Sedih
Unsplash/0xhjohnson

Perlu diketahui, kesedihan bisa terjadi pada anak ketika mereka sedang merasa takut, atau ketika seseorang mengatakan atau melakukan sesuatu yang buruk kepadanya.

Selain itu, perasaan sedih bisa muncul melalui rasa kekecewaan, seperti awal penutupan sekolah dikarenakan pandemi virus corona atau rencana bermain bersama teman-teman tidak bisa terjadi.

Air mata menjadi tanda utama bahwa si Kecil sedang sedih, tapi terkadang mereka akan menujukkan kesedihannya dengan cara lain, seperti kemarahan, isolasi, dan bahkan menjadi lebih manja.

Kesedihan yang dirasakan oleh si Kecil akan berbahaya jika Mama tidak memahami penyebab kesedihan tersebut, sehingga rasa sedih pada anak akan berubah menjadi amarah.

Jika si Kecil kehilangan boneka kesayangannya dan mereka merasa sedih, coba untuk dengarkan dia dengan cara apapun dan biarkan ia melihat melalui respon dan tindakan Mama yang ada untuknya jika ia membutuhkan pelukan atau hanya sekedar ingin menangis.

Selain itu, Mama juga bisa menormalisasikan perasaan mereka dengan menceritakan pengalaman perihal kehilangan yang sama saat seusianya, dan usahakan untuk jujur betapa sedihnya dan mengungkapkan bahwa Mama juga menangis saat itu. Hal tersebut sebenarnya akan bermanfaat bagi si Kecil dengan melihat orang tuanya menunjukkan emosi yang tepat.  

Nah, itulah beberapa cara yang bisa Mama lakukan saat ingin menjelaskan pada si Kecil apa itu kangen, sedih, dan marah. Semoga bermanfaat ya, Ma.

Baca juga:

The Latest