Perilaku anak memang kadang suka di luar apa yang orangtua bayangkan. Seringkali orangtua dikejutkan oleh perilaku anak-anak, meski begitu, itu tidak bisa menjadi alasan bagi orangtua untuk bisa melakukan kekerasan pada anak.
Seperti pada kejadian kekerasan yang dialami pada bayi Calista di bulan Maret tahun 2018 lalu, KPAI juga telah mengimbau kepada para orangtua untuk bisa menyadari bahwa anak adalah amanah Sang Maha Pencipta yang tidak pernah bisa memilih siapa yang akan menjadi orangtuanya.
Anak juga memiliki harkat martabat kemanusiaan yang harus dilindungi dan dijaga.
Rita Pranawati, Ma, Wakit Ketua KPAI Komisioner Bidang Pengasuhan, juga pernah mengatakan, "Wajar anak rewel, nangis atau nggak bisa diam, harus disadari itu semata karena anak ingin mengekspresikan sesuatu."
"Perlu diingat bahwa masa tumbuh kembang anak itu hanya sekali, jadi hormati masa-masa itu jangan pernah dikotori dengan intimidasi dan kekerasan terhadap anak. Masa 'Golden Age' anak itu tidak bisa terulang, sehingga kita sebagai orangtua harus menghindari kesalahan. Jangan juga sudah melakukan kesalahan, menyesal kemudian mengulanginya kembali," ungkap Rita.
Sebaiknya orangtua lebih bersabar dalam menghadapi anak-anak. Begitupun orangtua dalam menjaga hubungan baik pada orang-orang yang berhubungan langsung dengan anak-anak di rumah.
Membangun hubungan baik haruslah menyeluruh, seperti kepada para pengasuh, mertua, orangtua, saudara dan tetangga, semua memiliki peran untuk saling membantu, mengingatkan dalam menjaga anak-anak. Dengan demikian diharapkan anak bisa terjaga dengan baik, tumbuh kembangnya juga bisa sesuai dengan usianya.
Baca juga: Ini 3 Cara Jitu untuk Mengatasi Anak yang Cengeng dan Rewel