Sindrom Asperger ini perlu dikenali dan ditangani sejak awal. Bila tidak, anak dengan sindrom Asperger akan sulit mengembangkan potensinya dan sulit untuk bersosialisasi.
Perawatan dini dan teratur dapat membantu si Kecil mengatasi gejala yang berkaitan dengan sindrom Asperger. Hal ini juga dapat mempersiapkan ia untuk kehidupan dewasanya nanti.
Dilansir dari healthline.com ada beberapa macam perawatan yang biasanya mencakup terapi wicara, fisik, okupasi, dan terapi perilaku kognitif (CBT).
Lalu untuk sesi terapi mungkin akan ada sesi seperti ini:
- Keterampilan sosial dan terapi wicara:
Si Kecil mungkin terlihat berbicara dengan baik. Namun, ia mungkin perlu mempelajari keterampilan percakapan yang penting. Keterampilan tersebut termasuk belajar untuk melanjutkan pembicaraan, melakukan kontak mata dengan lawan bicara, menunjukkan minat pada apa yang dikatakan orang, dan belajar berbicara tentang berbagai topik, yang tidak hanya terobsesi pada satu topik. Terapis ini juga memungkinkan belajar mengatasi perasaan seseorang di sekitar orang lain.
Beberapa anak yang didiagnosis dengan sindrom Asperger ini mungkin akan tampak canggung. Seorang ahli terapi fisik bekerja untuk mengembangkan kekuatan inti tubuh seseorang.Terapi Ini akan membantu anak untuk berlari, melompat, mengayuh sepeda, berjalan naik turun tangga, dan aktivitas gerakan fisik lainnya.
Selanjutnya adalah terapis okupasi. Dimana terapi ini bekerja untuk membantu anak untuk mengatasi masalah sensorik. Seseorang yang didiagnosis dengan sindrom asperger ini mungkin sensitif terhadap pengalaman sensorik tertentu. Hal sensitif itu seperti: kebisingan, sentuhan, bau, atau rangsangan visual. Atau mungkin bisa termasuk bahan-bahan tertentu, seperti tanah liat pemodelan, kapur, pasir, dan air.
Sebelum si Kecil mulai sekolah, terapis okupasi akan mengembangkan kekuatan tangan pra-menulis anak Mama. Begitu nantinya anak masuk sekolah, terapis ini akan membantunya mengembangkan keterampilan menulis tangan.
Terapi Perilaku Kognitif (CBT) mengajarkan si Kecil yang menderita sindrom ini bagaimana cara untuk bertindak secara sosial dan mengatasi emosi mereka. Terapi ini mengajarkan keterampilan penting seperti mengendalikan impuls, ketakutan, kecemasan, obsesi, menyela, dan mengamuk. Tetapi terapi ini berbeda untuk setiap orang ya, Ma karena akan diberikan berdasarkan kebutuhannya.
Tidak ada obat untuk mengobati sindrom Asperger. Karena sebagian besar obat-obatan hanya mengobati kecemasan, depresi, atau ketidakmampuan untuk fokus yang sering dikaitkan dengan sindrom Asperger. Obat-obatan yang biasa diresepkan untuk kecemasan dan depresi termasuk inhibitor reuptake serotonin selektif (SSRI), obat antipsikotik, dan obat stimulan.
Untuk itu, Mama jangan abaikan keterlambatan sosial dan komunikasi awal anak ya. Karena perilaku sindrom ini tidak akan membaik dengan sendirinya apalagi tanpa terapi.
Seiring perkembangan anak di sekolah, terapi dapat berubah untuk mencerminkan kebutuhan si Kecil pada saat itu. Untuk lebih jelasnya, Mama bisa tanyakan kepada terapis bagaimana cara menerapkan terapi di rumah.
Terapi bukanlah pengobatan satu kali, tetapi berulang kali karena dapat membantu anak mengembangkan perilaku yang diinginkan.
Anak-anak tidak boleh dihukum karena perilaku yang tidak diinginkan. Sebaliknya, terapis menggunakan insentif dan penghargaan seperti memberi si Kecil waktu luang ekstra, camilan sehat, atau sesuatu yang penting bagi mereka, untuk mendorong perilaku yang sesuai.