Seharusnya, anak berusia 2 tahun sudah mampu mengucapkan dan memahami 50 kosakata. Bahkan, anak 2 tahun sudah bisa menggabungkan kata menjadi kalimat sederhana.
Seiring bertambahnya usia, anak juga semakin cepat memahami kosakata baru. Di usia 3 tahun, anak sudah bisa menyusun kalimat secara utuh yang terdiri dari 4 kata.
Apabila si Kecil belum bisa mengucapkan kosakata sama sekali di umur tersebut, kemungkinan besar anak mengalami speech delay.
Ciri-ciri anak yang mengalami speech delay:
- Tidak merespons ketika namanya dipanggil
- Jarang meniru perkataan orang lain
- Jarang berbicara
- Alih-alih bicara, anak memilih menggunakan gestur tubuh
- Tidak bisa menyebutkan nama benda-benda di sekitar
- Tidak bisa mengikuti petunjuk sederhana
- Terkadang nada suaranya sengau atau serak.
Dilansir Healthline, tanda-tanda speech delay sudah muncul saat anak berusia 1 tahun. Untuk itu, orangtua harus memperhatikan perkembangan anak.
Penyebab speech delay pun beragam, mulai dari gangguan mulut, lipatan di bawah lidah (frenulum) pendek, gangguan pendengaran, sampai gangguan saraf.
Apabila anak mengalami speech delay, segera bawa ke dokter agar mendapatkan penanganan. Selain perawatan medis, orangtua juga bisa memberikan perawatan anak speech delay secara mandiri.