Pemenuhan nutrisi untuk anak perlu sekali diperhatikan agar stunting dapat ditangani dengan baik. Istilah "Isi Piringku" dapat menjadi salah satu cara dalam memberikan anak-anak gizi seimbang.
Perlu Mama ketahui bahwa dalam satu porsi makan, setengah piring perlu diisi oleh sayur dan buah. Seperempat piring diisi dengan protein mulai dari ikan, ayam atau kacang-kacangan. Perlu ada batasan dalam mengonsumsi daging merah ataupun daging olahan.
Seperempat piring makan lagi dipenuhi dengan karbohidrat dari biji-bijian utuh, nasi merah, gandum utuh atau pasta. Lalu cukupi asupan air putih dengan membatasi susu serta produk turunannya. Setidaknya batasi konsumsi susu hingga 2 gelas per hari, jus sekitar satu gelas per hari dan hindari minuman dengan kandungan gula tinggi.
Tak hanya gizi dan makanan saja, namun stunting dicegah dengan mengetahui beberapa aspek terkait seperti:
- Mulai sadar akan kebersihan, termasuk membiasakan cuci tangan sebelum dan sesudah makan. Cuci tangan pun perlu diterapkan setiap kali selesai pergi ke kamar mandi agar tangan kembali steril.
- Perlu sekali membina kader posyandu secara lebih menyeluruh, sehingga mereka memiliki bekal tersendiri selama menjalankan pekerjaannya. Ketika kader posyandu memiliki bekal informasi yang cukup, maka secara mudah dapat kembali memberikan kepada masyarakat luas. Informasi yang valid inilah yang mampu mencegah serta menurunkan angka stunting.
- Kolaborasi dan kontribusi lingkungan sangat mendukung dalam mencegah terjadinya stunting. Ketika semua orang saling berkontribusi satu sama lain, maka stunting akan menjadi sebuah prioritas yang harus tertangani dengan baik.
Itulah beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam pencegahan stunting. Dengan memerhatikan dengan baik segala aspek, setidaknya peluang anak-anak memiliki pertumbuhan dan perkembangan optimal akan semakin besar.
Perlu diingat bahwa upaya pencegahan stunting ini tidak bisa dikerjakan sendiri karena semua orang perlu bersinergi untuk memerangi stunting.