Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Ilustrasi anak tunjukkan cinta pada mata dengan cetakan
Freepik

Intinya sih...

  • Gangguan penglihatan bisa muncul sejak dini dan sering kali tidak disadari orangtua.

  • Tanda-tandanya beragam, mulai dari pantulan putih di pupil, mata juling, hingga anak sering menyipit atau matanya bergetar cepat.

  • Pemeriksaan rutin ke dokter mata anak penting dilakukan, agar masalah bisa ditangani lebih awal dan penglihatan si kecil tetap sehat.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Tahu kah, Mama? Masalah penglihatan pada anak sering kali tidak disadari orangtua. Padahal menurut data World Health Organization (WHO), sekitar 285 juta orang di dunia mengalami gangguan penglihatan, dan sebagian besar disebabkan oleh kelainan refraksi seperti rabun jauh, rabun dekat, atau astigmatisme. Kondisi ini bisa dialami siapa saja, termasuk anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan.

Gangguan mata pada anak sering datang diam-diam. Kadang terlihat dari pantulan putih di foto, mata yang tampak sedikit juling, atau kebiasaan menyipit saat melihat jauh. Jika tidak ditangani sejak awal, hal ini bisa memengaruhi proses belajar, kepercayaan diri, hingga tumbuh kembang mereka secara keseluruhan.

Yuk, kenali 7 tanda awal masalah mata pada anak, agar penglihatan si kecil tetap sehat dan tumbuh kembangnya berjalan optimal bersama Popmama.com

1. Pupil anak terpantul putih di foto

American Association for Pediatric Ophtalmology and Strabismus

Terkadang, refleks kilau putih yang bukan pantulan merah biasa dari flash kamera bisa menandakan gangguan di bagian dalam mata.


Dalam keadaan normal, pupil akan terlihat hitam karena tidak ada cahaya yang memantul. Namun, saat mata anak dihadapkan dengan lampu kilat di tempat dengan pencahayaan rendah, akan tampak pantulan dari pupilnya. Reaksi ini disebut Leukokoria.

Leukokoria dapat disebabkan oleh berbagai kondisi medis, berikut beberapa penyebab paling umum:

  • Retinoblastoma, sering terjadi pada anak usia di bawah lima tahun. Ini merupakan jenis kanker mata langka dan agresif yang menyerang retina. Tumornya dapat memantulkan cahaya dan menghasilkan refleks putih di pupil.

  • Katarak kongenital, terjadi ketika lensa alami mata menjadi keruh sehingga memantulkan kembali cahaya putih. Kondisi ini bisa terjadi sejak bayi.

  • Pertumbuhan pembuluh darah abnormal pada bayi, bisa mengakibatkan cahaya yang masuk ke mata terpantul dan terlihat sebagai leukokoria.

  • Dislokasi lensa akibat trauma atau kondisi genetik tertentu

  • PHPV (Persistent Hyperplastic Primary Vitreous), kelainan bawaan yang menyebabkan bagian dalam mata tidak berkembang normal

Sebaiknya, lakukan pemeriksaan lengkap ke dokter, ya, Ma, terlebih bila disertai dengan penurunan penglihatan atau gejala lainnya. 

2. Mata anak terlihat juling

viooptical clinic

Dalam dunia medis, mata juling disebut dengan Strabismus, kondisi di mana kedua mata tidak sejajar satu sama lain saat melihat.

Tidak hanya berpengaruh pada penampilan si Kecil, tetapi mata juling dapat menyebabkan otak hanya mengandalkan satu mata saja. Akibatnya, mata yang lain akan jadi kurang terlatih dan terlihat sayu (mata malas). Mata juling bukanlah hal yang bisa dianggap sepele. Jika Mama dan Papa tidak mengindikasikannya sejak dini, kondisi ini bisa memengaruhi penglihatan jangka panjang dan kepercayaan diri anak.

Adapun gejala mata juling yang perlu diketahui adalah sebagai berikut:

  • Kedua mata melihat ke arah yang berbeda

  • Posisi bola mata tidak sejajar

  • Penglihatan ganda

  • Perlu menutup salah satu mata agar fokus

  • Pergerakan mata tidak teratur

  • Kehilangan penglihatan

3. Si Kecil sering merasa silau dan matanya berair

contactlens.jp

Mata silau merupakan hal yang wajar ketika mata terpapar dengan cahaya yang terlalu terang atau berlebihan. Namun, beberapa kondisi di mana silau menjadi pertanya penyakit yang disebut Fotofobia.

Fotofobia bisa disebabkan oleh beberapa hal, seperti:

  • Cedera pada lapisa terluar mata

  • Radang pada bagian putih mata

  • Kondisi mata kering

  • Infeksi bakteri atau virus pada mata

  • Respon alergi

Kondisi ini perlu dipastikan melalui pemeriksaan dokter mata apabila sudah mengkhawatirkan.

Mata silau disebabkan oleh mata sensitif terhadap cahaya terang, sedangkan mata berair artinya produksi air mata berlebih. Kedua kondisi ini ditandai dengan kelopak sering meram sebagai refleks dari silau. Selain itu, mata tampak membesar sebab ada tekanan di dalam mata.

4. Kelopak mata anak menutup sebagian.

healthyjade

5. Mata anak tampak bergerak cepat

eyebost.id

Apakah Mama menemukan gerakan mata anak yang bergetar dan cepat? Kondisi ini bisa terjadi karena gangguan saraf atau pandangan yang kurang jelas sejak bayi. 

Kondisi ini secara medis disebut dengan Nistagmus yakni, gerakan osilasi ritmis dari satu atau kedua mata di sekitar satu atau lebih sumbu. Sederhananya, ini kondisi di mana mata anak terlihat goyah atau bergerak dengan cepat, 

Gejala yang perlu Mama perhatikan dari kondisi ini adalah:

  • Mata bergerak cepet tanpa kontrol

  • Kesulitan fokus ketika melihat objek

  • Kepala sering dimiringkan untuk memperjelas penglihatan

  • Masalah keseimbangan

Kondisi ini biasanya muncul sejak bayi usia 6 minggu hingga 3 bulan. Namun, hal ini tidak normal karena bisa menjadi salah satu ciri katarak bawaan atau kelainan saraf mata juga tumor otak pada anak-anak.

6. Rabun jauh pada anak

Freepik

Nah, Mama mungkin mememberlakukan screen time untuk si Kecil, tapi bila belum diperlukan sebetulnya bisa ditunda lho, Ma! Screen time terbukri dapat menyebabkan rabun jauh. Setiap tambahan 1 jam waktu layar per hari bisa meningkatkan risiko rabun jauh atau Miopia.

Rabun jauh tidak hanya membuat anak kesulitan belajar dan bersosialisasi, tapi bisa memengaruhi rasa percaya dirinya. Berikut penyebab rabun jauh pada anak:

  • Faktor genetik

  • Bermain gadget terlalu lama dalam jarak yang dekat

  • Membaca buku sambil tiduran dalam jarak yang dekat

  • Kurangnya asupan bergizi

  • Tidur dalam kamar cahaya terang

Biasakan anak untuk bermain di luar ruangan dan terpapar sinar matahari karena paparan sinar mentari membantu mata anak beristirahat.

7. Mata merah pada anak

medkes

Mungkin penyakit ini umum Mama temui, ya. Namun, mata merah pada anak tetap perlu ditangani agar tidak mengganggu kenyamanannya. Penyakit ini umum ditemui pada anak dengan rentang usia 5-15 tahun. 

Konjungtivitis vernal adalah penyebutannya secara medis ditandai dengan mata merah dan gatal. Anak biasanya acapkali mengucek-ucek mata hingga menimbulkan pembengkakakn pada kelopak mata.

Hal ini terjadi akibat dari reaksi alergi atau bakteri dari tangan yang kotor. Umumnya konjungtivitis akan sembuh dalam beberapa hari. Namun, bila terjadi terus-menerus dan tidak dilakukan pengobatan yang adekuat, konjungtivitis bisa menimbulkan komplikasi kornea.

Sekarang Mama dan Papa sudah kenali 7 tanda awal masalah mata pada anak. Jangan menunda pengobatan atau menganggap remeh penyakit mata pada anak karena penglihatannya adalah hal yang paling berharga!

Editorial Team