Banyak orangtua yang merasa ragu dengan kondisi yang dialami sang Anak, apakah anak menderita autisme atau pemalu. Keduanya memang sekilas tampak mirip. Tetapi mama bisa melihat perbedaan antara anak pemalu dengan anak autisme dari penjelasan berikut ini.
Anak pemalu:
- Tenang dan cenderung menarik diri hanya dalam situasi baru
- Lambat dalam menyesuaikan diri dengan orang baru, tetapi menunjukkan perkembangan seiring keakraban yang terjalin
- Cenderung memalingkan pandangan dari orang lain atau melihat ke bawah
- Membutuhkan waktu yang lebih lama supaya bisa nyaman dalam lingkungan baru
Anak dengan autisme:
- Kurangnya keinginan spontan untuk berbagi kesenangan, minat, atau pencapaian dengan orang lain
- Tidak mampu mengembangkan hubungan dengan teman sebaya sesuai dengan usia perkembangannya. Bahkan itu dengan orang terdekatnya karena lebih suka bermain sendiri
- Tidak ada kontak mata bahkan dengan orang yang dikenal dan anggota keluarga
- Kurang menunjukkan timba balik emosional atau sosial dan tidak memahami komunikasi dua arah
Sebagai orangtua, mama lah yang paling mengenal anak mama. Apabila anak menunjukkan gejala-gejala di atas, bahkan sebelum usia 2 tahun, sebaiknya segera konsultasikan kondisi anak kepada dokter anak. Dokter anak mungkin akan memberi rujukan ke psikolog dan terapis apabila diduga anak menderita autisme.
Penanganan dini adalah yang terbaik untuk memperbaiki kualitas hidup anak. Semoga informasi ini bermanfaat.