Penyebab tantrum pada anak beragam dan dapat bersumber. Berikut adalah 3 penyebab anak tantrum yang mungkin Mama belum pernah ketahui.
1. Kondisi fisiologis dan kesehatan anak
Kondisi fisiologis anak seperti lapar, lelah, atau bosan dapat menyebabkan anak menjadi tantrum. Selain itu, anak dengan masalah-masalah kesehatan dapat menyebabkannya menjadi tantrum seperti adanya infeksi atau gangguan tidur.
"Fungsi fisiologis anak bisa menyebabkannya tantrum. Atau ketika anak sakit dan memiliki masalah-masalah kesehatan," jelas dr. I Gusti Ayu.
2. Anak menginginkan sesuatu
Bisa jadi, si Anak tantrum karena menginginkan atau menolak sesuatu. Terlebih lagi, mungkin si anak mengalami perubahan mood, apalagi anak kecil belum memiliki keterampilan.
"Ketika anak asik bermain game, kemudian diminta untuk berhenti mendadak maka akan terjadi perubahan mood pada anak. Sehingga, anak yang belum memiliki keterampilan coping dapat menjadi tantrum," tambah dr. I Gusti Ayu.
3. Anak ABK
Anak dengan kebutuhan khusus dapat menjadi tantrum. Anak dengan gangguan ADHD, disabilitas intelektual, atau gangguan bahasa dapat menjadi tantrum karena mereka tidak dapat menyampaikan apa yang mereka alami dengan baik.
"Anak ABK seringkali menjadi tantrum karena dia tidak mampu menyampaikan apa yang ingin dia katakan dengan baik," jelas dr. I Gusti Ayu.
4. Pola asuh
Pola asuh dari orangtua dapat menjadi faktor penyebab anak menjadi tantrum. Orangtua dengan masalah kesehatan juga dapat menjadi faktornya.
"Anak yang diasuh dengan pola asuh otoriter, permisif, atau dicuekin orangtua atau peraturan yang tidak konsisten dapat menyebabkan anak menjadi tantrum," jelas dr. I Gusti Ayu.
5. Paparan gadget terlalu lama
Paparan gadget lebih dari 20 menit per hari pada anak dapat menyebabkannya mudah tantrum.
"Penelitian baru disebutkan lama bermain gadget dapat berpengaruh pada temper tantrum Paparan gadget yang terlalu lama akan merubah perilaku anak dan akan ada gangguan konsentrasi anak yang menyebabkan fungsi pada otak," jelas dr. I Gusti Ayu.