Sebelum terjadi pembunuhan, pelaku terbangun pada pukul 03.00 WIB dini hari. Kemudian, dia mengambil sebilah golok yang berada di tumpukan pakaian anaknya. Sekitar pukul 04.30 WIB, pelaku tiba-tiba terpikir untuk membunuh anaknya.
Kepada polisi, pelaku mengaku dalam keadaan sadar dan tanpa ada dorongan halusinasi pada saat membunuh anaknya. Akan tetapi, polisi kini masih mendalami apakah anak AG adalah bagian dari tumbalnya atau tidak.
Kabar AG membunuh anaknya sendiri sangat mengejutkan bagi warga dan keluarga. Pasalnya, orang terdekat pelaku dan korban selama ini mengenal AG sebagai sosok yang sayang dengan keluarga, terutama kepada NR.
"Malah ke anak sayang banget, kalau anak nangis diajak main atau gimana. Nggak ada kayak mukul atau gimana, nggak. Malah sayanglah ke anaknya," ujar salah satu keluarga korban, Soni Bakti (28), di rumah duka.
Di sisi lain, ternyata ada sedikit perubahan sikap dari AG yang dirasakan Soni sejak 6 bulan lalu. Awalnya, AG sering bersosialisasi dan aktif berkegiatan di lingkungannya. Namun, hal itu telah jauh berbeda. Akhir-akhir ini pelaku mulai tertutup dan pendiam.
"Dia orang ibadahnya rajin. Semenjak 6 bulan itu salat jarang, saya ajak salat juga nggak mau," terang Soni.