Miris! Demi Viral, Orangtua Tega Paksa Anak Makan Junk Food

Sebelum ramai tersebar si playform media sosial lainnya, video ini pertama kali diunggah di situs berbagai video Xigua Video, sebuah platform berbagi video terbaru di China yang memungkinkan penggunanya menghasilkan uang dari video-video yang diunggah.

Dalam video tersebut, sang Mama memaksa putrinya yang masih berusia 3 tahun untuk mengonsumsi berbagai jenis makanan junk food seperti ayam goreng, burger, dan bahkan mie instan.

Dalam beberapa video yang diunggah, anak kecil berjenis kelamis perempuan itu beberapa kali meminta orangtuanya untuk berhenti memberikannya makanan junk food.

Alih-alih mendengarkan anaknya, sang Mama terus memberikan putrinya makanan junk food demi sebuah konten yang membuatnya dapat viral di media sosial.

Dikutip dari situs berita di Chengdu, Red Star News, orangtua yang identitasnya belum terungkap ini mengaku membuat konten tersebut untuk viral.

Selain karena ingin viral, si orangtua mengaku sengaja memaksa anaknya mengonsumsi banyak makanan junk food agar berat badan putrinya bertambah dari 30 kilogram menjadi 50 kilogram.

Video tersebut pun tentu memancing berbagai reaksi netizen yang melihatnya. Banyak dsri netizen mengkecam perbuatan yang dilakukan oleh orangtua tersebut.

Dilansir dari laman Global Times, Huang Jianfeng, seorang dokter anak yang tinggal di Shanghai, mengatakan bahwa putri berusia 3 tahun dalam videi tersebut kelebihan berat badan untuk usianya.

Ia mengatakan, obesitas di masa kanak-kanak dapat menjadi cikal bakal diabetes dan hipertensi. Tak hanya itu, penyakit kardiovaskular pada kehidupan orang dewasa pun akan mengintainya.

Setelah mendapat banyak kritikan dari berbagai pihak atas unggahan yang tidak sesuai untuk anak-anak seusianya, pihak Xigua Video pun akhirnya menutup akun tersebut.

Netizen sangat prihatin dan menyayangkan aksi orangtua yang tega mengorbankan anak demi ketenaran belaka.

Dari adanya pemberitaan tersebut, semoga dapat menjadi pembelajaran bagi para Mama di luar sana agar tidak melakukan hal demikian.

Sah-sah saja jika ingin membuat konten di media sosial demi keteneran, namun harus mempertimbangkan dan memerhatikan konsekuensi yang akan terjadi. Janhan sampai malah mencelakakan anak sendiri ya, Ma.