Belakangan ini, stunting menjadi isu yang ramai dibincangkan oleh ahli kesehatan anak dan para orangtua. Berdasarkan data dari WHO tahun 2018, sebanyak 35,6 persen balita di Indonesia mengalami stunting atau gizi buruk kronis.
Angka ini menempatkan Indonesia menjadi urutan kelima dengan gizi buruk yang dialami oleh bayi dan anak-anak. Stunting juga dapat menyerang anak diusia 2 tahun keatas sehingga menghilangkan masa pertumbuhan dan merambah kemampuan kognitifnya.
Memahami bahaya dari penyakit stunting, serta merayakan Hari Cuci Tangan Sedunia Lifebuoy dan Unilever Indonesia Foundation mengangkat tema "Antar Anak Sehat Indonesia" dalam memahami pentingnya cuci tangan sebagai salah satu upaya mencegah stunting pada anak.
"Berdasarkan data dari BKKBN pada tahun 2018, tercatat ada 2,7 juta balita di Jawa Barat yang terkena stunting. Oleh karena itu, diperlukan usaha untuk meningkatkan Pola Hidup Bersih Sehat (PBHS) salah satunya cuci tangan pakai sabun sebagai salah satu tindakan preventif dalam pemeliharaan kesehatan dan pencegahan risiko akan dampak stunting," ujar Maulani Affandi, Head of Skin Cleansing and Baby Unilever Indonesia
Setelah menyelenggarakan puncak acara di Jakarta, perayaan Hari Cuci Tangan Sedunia turut menggandeng Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Jawa Barat. Kegiatan ini juga turut dihadiri oleh Atalia Praratya Ridwan Kamil, selaku Ketua dari TP PKK Jawa Barat.
Kali ini, Popmama.com akan membahas mengenai tiga pilar pencegahan stunting yang perlu diketahui bedasarkan kegiatan Siaran Keliling (SARLING) Jawa Barat pada hari Rabu (16/10/2019) di Posyandu Mawar, Desa Ciburuy, Padalarang. Berikut informasinya:
