Ucapan Patricia Gouw di Hari Ibu, Cerita Mengasuh Anak Aktif dan Peran Orangtua

Dalam acara tersebut, Patricia Gouw menyampaikan ucapan selamat Hari Ibu kepada para Mama di Indonesia. Ia mengungkapkan kekagumannya terhadap peran Mama yang dinilai penuh perjuangan, terutama bagi perempuan yang baru pertama kali menjalani peran sebagai orangtua.

Menurut Patricia, menjadi Mama membawa perubahan besar dalam kehidupan seorang perempuan. Tidak hanya secara fisik, tetapi juga secara emosional dan mental. Ia menilai setiap Mama memiliki perjalanan dan tantangan yang berbeda-beda dalam mengasuh anak.

“Buat saya, ibu itu luar biasa. Kadang kita nggak tahu apa yang Tuhan kasih di dalam tubuh seorang perempuan. Waktu sudah capek, nangis, dan bingung sebagai first-time parent, rasanya campur aduk,” ujar Patricia.

Ia juga menekankan bahwa tidak ada standar tunggal dalam menjadi Mama. Setiap perempuan memiliki caranya sendiri dalam menjalani peran tersebut, sehingga penting bagi para Mama untuk tidak membandingkan diri dengan orang lain.

“Setiap ibu itu punya jalannya masing-masing. Take your time, you do you, karena ini anak kita sendiri,” katanya.

Patricia Gouw saat ini tengah menikmati perannya sebagai seorang Mama setelah melahirkan putrinya, Zoe Harper Bertoli. Anak pertamanya tersebut lahir pada 28 Agustus 2024 di salah satu rumah sakit di Bangkok, Thailand.

Dalam kesempatan berbagi cerita, Patricia mengungkapkan bahwa dirinya sebenarnya memiliki keinginan untuk melahirkan di Jakarta. Namun, karena kondisi tertentu, proses persalinan akhirnya dilakukan di Bangkok.

Sejak kelahiran putrinya, Patricia mengaku banyak mengalami perubahan dalam kehidupan sehari-hari. Perubahan tersebut tidak hanya dirasakan secara fisik, tetapi juga dalam hal pembagian peran, komunikasi dengan pasangan, serta cara memandang tanggung jawab sebagai orangtua.

Pengalaman menjadi Mama ini kemudian turut memengaruhi cara Patricia dalam mengasuh dan mendampingi tumbuh kembang anaknya.

Patricia Gouw juga menceritakan pengalamannya menghadapi anak yang aktif dan memiliki rasa ingin tahu tinggi. Ia menilai, sifat aktif merupakan bagian dari proses belajar anak, sehingga orangtua perlu memberikan ruang eksplorasi dengan tetap melakukan pengawasan.

Patricia mengaku tidak terburu-buru melarang anak ketika ingin mencoba hal baru. Menurutnya, anak perlu diberi kesempatan untuk belajar mengenal kemampuan dan batas dirinya sendiri.

“Aku biarin dia naik, aku biarin dia coba. Tapi aku tetap jagain dari belakang. Kalau dia jatuh, aku ada di situ,” ujar Patricia saat berbagi cerita.

Ia menjelaskan bahwa pendekatan tersebut dilakukan dengan tujuan membangun rasa percaya diri anak. Dengan begitu, anak dapat belajar melalui pengalaman langsung, tanpa merasa dibatasi secara berlebihan.

Menurut Patricia, peran orangtua bukan hanya melindungi, tetapi juga mendampingi proses tumbuh kembang anak dengan penuh kesabaran. Ia menilai setiap anak memiliki cara belajar yang berbeda, sehingga pendekatan pengasuhan pun perlu disesuaikan dengan karakter anak.

Selain berbagi pengalaman sebagai Mama, Patricia Gouw juga menyoroti pentingnya peran Papa dalam proses pengasuhan anak. Menurutnya, membesarkan anak bukan hanya tanggung jawab Mama, melainkan membutuhkan kerja sama dan komunikasi yang baik antara pasangan.

Patricia menilai dukungan dari Papa sangat berpengaruh terhadap kondisi fisik dan emosional Mama, terutama pada masa-masa awal setelah melahirkan. Ia mengingatkan agar Papa tidak menyerahkan seluruh tanggung jawab pengasuhan kepada Mama.

“Bukan cuma ibu yang capek. Ayah juga harus terlibat dan bantu jaga bareng-bareng,” kata Patricia.

Ia juga menekankan pentingnya komunikasi antara suami dan istri dalam membagi peran sehari-hari, mulai dari mengurus anak hingga pekerjaan rumah. Menurut Patricia, keterlibatan Papa dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan seimbang bagi tumbuh kembang anak.

Selain berbagi pengalaman personal, acara ini juga menyoroti pentingnya bonding antara orangtua dan anak dalam mendukung tumbuh kembang anak sejak dini. Kedekatan emosional yang dibangun melalui perhatian dan kehadiran orangtua dinilai berperan dalam menciptakan rasa aman bagi anak.

Para pembicara membahas bahwa sentuhan dan interaksi yang konsisten dapat membantu anak mengenali lingkungannya dengan lebih baik. Pendekatan tersebut menjadi salah satu bentuk dukungan orangtua dalam mendampingi anak melalui fase awal pertumbuhan.

Pembahasan ini menegaskan bahwa peran orangtua tidak hanya terbatas pada pemenuhan kebutuhan fisik anak, tetapi juga pada dukungan emosional yang berkelanjutan. Melalui keterlibatan aktif orangtua, anak diharapkan dapat tumbuh dengan rasa percaya diri dan kenyamanan dalam lingkungan keluarga.

Itulah rangkuman mengenai ucapan Patricia Gouw di Hari Ibu, cerita mengasuh anak aktif dan peran orangtua yang dibagikan dalam acara tersebut. Melalui pengalamannya, Patricia menegaskan pentingnya dukungan keluarga dan keterlibatan orangtua dalam mendampingi tumbuh kembang anak sejak dini.