5 Penyebab Anak Tunagrahita

Meski tidak bisa diketahui secara pasti, penyebab utamanya adalah gangguan perkembangan otak anak

16 Oktober 2021

5 Penyebab Anak Tunagrahita
Verywellfamily.com

Tunagrahita atau disabilitas intelektual adalah seseorang yang memiliki keterbatasan kemampuan intelektual dan kognitif, biasanya di bawah rata-rata orang normal.

Kondisi IQ-nya di bawah 70-75.

Sebagian besar, tunagrahita terjadi sejak bayi dilahirkan ataupun saat masih berada dalam kandungan. Akan tetapi, ada pula yang mengalami tunagrahita saat berusia di bawah 18 tahun.

Tunagrahita atau disabilitas intelektual ini biasanya dikenal dengan istilah keterbelakangan mental.

Akan tetapi, menurut American Academy of Pediatrics, istilah tersebut dinilai kurang pas karena menyinggung, memiliki nada negatif, dan tidak mewakili maksud tunagrahita. Oleh karena itu, istilah keterbelakangan mental sudah tidak lagi digunakan saat ini.

Kasus tunagrahita sebagian besar tidak dapat dicegah dan belum ada obat untuk menyembuhkannya.

Namun, hal tersebut dapat dihindari dengan tidak melakukan aktivitas yang membahayakan Mama dan calon anak mama, hindari minum minuman beralkohol, mendapat perawatan sebaik mungkin hingga pasca persalinan.

Selain itu, jangan lupa juga untuk melakukan tes untuk mendeteksi kelainan genetik atau penyakit turunan.

Ada beberapa faktor penyebab tunagrahita. Berikut ini telah Popmama.com rangkum penyebab anak tunagrahita yang paling umum. Yuk, disimak!

1. Faktor keturunan

1. Faktor keturunan
Freepik

Riwayat keturunan dalam sebuah keluarga dapat mempengaruhi bahkan meningkatkan risiko terjadinya tunagrahita.

Sebab itu, masalah genetik menjadi penyebab terbesar karena beberapa kromosom diwariskan dari orangtua, sehingga terjadi kerusakan struktur biokimia dalam tubuh dan ketidaknormalan kromosom.

Tidak hanya itu, bisa juga terjadi kesalahan saat gen bergabung.

Dengan kata lain, saat bayi menerima gen, kemungkinan gen tersebut berubah ketika bayi berkembang dalam kandungan atau sejak awal bayi memang telah menerima gen abnormal.

Kondisi genetik yang bisa saja terjadi, yaitu down syndrom, fragile x syndrome, dan fenilketonuria.

Editors' Pick

2. Adanya masalah saat kehamilan dan persalinan

2. Ada masalah saat kehamilan persalinan
Pexels/freestocks

Ketika seorang ibu mengalami masalah saat masa kehamilan atau terjadi komplikasi, perkembangan bayi dalam tubuh akan terhenti atau bahkan tidak ada sama sekali.

Hal tersebut bisa jadi karena beberapa faktor, salah satunya kekurangan gizi.

Kekurangan gizi pada masa kehamilan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan janin.

Sementara itu, tunagrahita juga bisa disebabkan oleh masalah yang terjadi pada saat persalinan, seperti kelahiran yang disertai hypoxia (kurangnya kadar oksigen). Sehingga, bayi yang dilahirkan berisiko menderita kejang, napas yang pendek, hingga kerusakan otak.

3. Infeksi dan keracunan

3. Infeksi keracunan
Freepik/xb100

Adanya infeksi dan keracunan juga menjad salah satu penyebab terjadinya tunagrahita pada anak.

Infeksi dan keracunan tersebut menimbulkan berbagai penyakit selama janin berada dalam kandungan, misalnya batuk rejan, rubella, syphilis bawaan, dan syndrome gravidity beracun.

Oleh sebab itu, ada baiknya Mama rutin memeriksa kandungan Mama untuk mendeteksi infeksi pada janin agar terhindar dari penyakit-penyakit tersebut.

4. Cedera kepala

4. Cedera kepala
freepik.com

Cedera kepala yang serius pada bayi atau anak Mama dapat menyebabkan terjadinya tunagrahita. Cedera tersebutlah yang menyebabkan otak tidak dapat berkembang secara optimal layaknya orang normal.

Perlu diketahui bahwa kondisi tersebut juga dapat terjadi sejak dalam kandungan, saat persalinan, dan pasca persalinan loh, Ma.

Cedera atau kerusakan yang terjadi bisa bersifat sementara atau permanen. Karena itu, sangat penting untuk menggunakan helm saat menaiki kendaraan bermotor, memakai sabuk pengaman saat di mobil, dan menjaga bagian lainnya saat masa kehamilan sebagai upaya menghindari cedera kepala pada calon bayi.

5. Trauma dan zat radioaktif

5. Trauma zat radioaktif
Freepik/rawpixel-com

Trauma terjadi pada saat bayi dilahirkan. Biasanya disebabkan oleh kelahiran yang sulit sehingga memerlukan alat bantu. Selain itu, dapat juga dikarenakan terjadinya trauma pada beberapa bagian tubuh si bayi, terutama otak, saat dilahirkan.

Sementara itu, janin yang terpapar zat radioaktif setelah tiga bulan kehamilan bisa menyebabkan bayi menderita microcephaly dan tunagrahita yang disertai dengan ketidaknormalan pada kulit dan kelainan organ visual.

Itulah 5 penyebab anak tunagrahita yang harus diketahui agar Mama bisa mencegah terjadinya tunagrahita dari masa kehamilan hingga pasca persalinan.

Apabila ada keanehan saat masa kehamilan, segera pergi ke dokter atau rumah sakit ya, Ma. Semoga bermanfaat!

Baca  juga:

The Latest