Ilustrasi - Freepik/Arrow_smith2
Dilansir dari bbcnews.com ada empat hal yang membuat seekor anjing menjadi agresif, yaitu sebagai berikut:
Sean Wensley, Ahli Bedah Hewan Senior di People's Dispensary for Sick Animals (PDSA), mengatakan anjing bisa menjadi agresif saat merasa terancam.
"Motivasi dari banyak gigitan anjing adalah ketakutan, yang lainnya bersifat teritorial. Jika mereka menjaga sesuatu yang sangat mereka hargai, atau mempertahankan tempat peristirahatan favorit mereka, seperti tempat tidur mereka. Atau jika mereka telah belajar mempertahankan, katakanlah, mangkuk anjing, ini dapat mengakibatkan agresi." ujar Sean
- Mengalami sakit pada sendi
Terlepas dari waktu sepanjang tahun, pemilik dengan lebih dari satu anjing harus memeriksa bagaimana mereka berperilaku satu sama lain.
"Jika ada perilaku kompetitif di antara mereka, itu dapat menyebabkan agresi di antara anjing yang berpotensi diarahkan pada pemiliknya," menurut Sean
Anjing yang umumnya menyenangkan lebih cenderung menyerang jika kesakitan. Misalnya jika didorong untuk keluar dari pintu masuk, dan itu mengubah sendi yang nyeri.
- Tidak dapat membedakan orang dewasa dan anak kecil
Menurut data NHS untuk tahun 2014-2015 menunjukkan bahwa 7.227 orang membutuhkan perawatan medis setelah "digigit atau disambar" oleh seekor anjing, dengan anak-anak kecil yang paling sering terkena. Sekitar 1.159 di bawah usia sembilan tahun dirawat di rumah sakit.
"Seorang anak kecil mungkin berperilaku agak tidak biasa, yang mungkin menjerit dan mencoba memeluk mereka, mengangkatnya, melambaikan tangan yang bisa membuat mereka (anjing) sangat ketakutan," ujar Sean.
Sebelum menggigit, anjing biasanya akan menunjukkan beberapa tanda kecemasan. Mereka mungkin menjilat bibir, mengambil postur rendah, meletakkan telinga ke belakang, dan berpotensi memiliki ekor di bawah kaki.
Anak-anak mungkin tidak dapat membaca sinyal-sinyal itu, dan banyak yang bahkan mengira seekor anjing yang memamerkan giginya justru sedang tersenyum.
Saat memikirkan apakah aman meninggalkan anjing dengan anak-anak atau orang dewasa yang tidak dikenal, pertimbangkan pengalaman masa lalu kehidupan dari anjing tersebut.
Sean mengatakan masalah yang terjadi adalah ketika anak anjing yang dulunya tidak terpapar pemandangan atau banyak suara seperti di pedesaan, bisa menjadi sangat cemas dan takut ketika dibawa ke lingkungan yang lebih besar, seperti perkotaan.
"Mereka bisa sangat cemas dan takut, dan itu akan terwujud sebagai agresi." ujar Sean.
Pelatihan awal juga merupakan kunci untuk menghindari anjing agresi di masa depan, dan seharunya dimulai saat masih anak-anak.