5 Perilaku Anak yang Sering Dianggap Aneh Padahal Wajar Kok, Ma

Perasaan yang sedang anak alami memang bisa saja diekspresikan dengan spontan, Ma

18 Februari 2024

5 Perilaku Anak Sering Dianggap Aneh Padahal Wajar Kok, Ma
Freepik/kariyukav

Perilaku anak dalam 5 jam pertama setelah ia bangung tidur di pagi hari bisa berubah-ubah. Kadang ia menangis, merengek, tertawa, tenang, bicara sendiri, lalu tiba-tiba marah-marah.

Apakah ini wajar? Sebenarnya ini adalah hal yang normal lho, Ma. 

Perasaan yang sedang anak alami memang bisa saja ia ekspresikan secara spontan. Ekspresi itu bisa berupa perilaku gerak tubuh, mimik wajah atau ucapan si Kecil.

Berikut Popmama.com telah merangkum perilaku anak yang sering dianggap aneh padahal itu wajar kok, Ma.

1. Tidak mau disuruh diam

1. Tidak mau disuruh diam
Freepik/drobotdean

Anak memang memiliki dorongan untuk berperilaku aktif. Pada usia 3 tahun pertama justru ini dapat membantu kerja otaknya agar semakin cerdas.

Sayangnya banyak orangtua baru yang menganggap perilaku anak yang tidak biasa ini merupakan hal yang aneh. 

Perlu orangtua pahami, keinginan alami anak-anak untuk bergerak justru bisa membuatnya lebih sehat sepanjang hidup mereka.

Dilansir dari IDN Times, dalam studi yang diterbitkan dalam jurnal Science menemukan bahwa para peneliti mengidentifikasi hubungan antara keaktifan dan angka pada timbangan. 

Hasilnya, orang yang tidak betah duduk cenderung memiliki berat badan yang lebih ringan daripada mereka yang benar-benar bisa duduk diam dengan nyaman.

Editors' Pick

2. Suka berbicara sendiri

2. Suka berbicara sendiri
Freepik/user18526052

Katanya anak memiliki teman khayalan, dan ini wajar lho Ma! Tidak perlu dinilai aneh, karena ini salah satu cara anak melatih kemampuan berimajinasinya.

Anak-anak yang suka berbicara sendiri, biasanya mereka bisa menyelesaikan sebuah tantangan dengan baik.

Menurut laman Psychology Today, anak-anak yang memiliki teman khayalan juga bisa bergaul lebih baik dengan anak-anak sungguhan.

3. Menggelengkan dan menggoyangkan kepala

3. Menggelengkan menggoyangkan kepala
Freepik

Dilansir dari The Bump bahwa gerakan berirama dan berulang membantu menenangkan sistem saraf yang terlalu terstimulasi. Begitu pula dengan gerakan menggoyang-goyangkan kepala ke depan dan belakang.

Apa yang tampak mengganggu bagi orangtua, bisa jadi sangat menenangkan bagi seorang anak. Jadi, jika anak menggoyangkan kepala, tidak perlu khawatir ya Ma. 

Jika kamu khawatir kebiasaan ini dapat melukai anak, sarankan aktivitas penggantian untuk mengarahkan ulang perilaku tersebut.

4. Membaca buku berulang kali

4. Membaca buku berulang kali
Freepik/pressfoto

Biasanya sebelum tidur anak minta dibacakan buku cerita, lalu setelah ia semakin besar maka anak akan membacanya sendiri.

Kadang anak belum bisa membaca pun bergaya seperti ia sedang membacakan mamanya. Lalu terkadang Mama merasa bingung, mengapa anak membaca buku yang sama berulang kali.

Ini sama halnya dengan menyanyikan lagu yang sama atau memainkan game yang sama berulang kali. Itu semua wajar ya, Ma.

Dilansir dari laman Pick Any Two, pengulangan sangat membantu perkembangan bicara balita. Saat mendengar kata dan frasa yang sama berulang kali, ini membantu memperkuatnya ke dalam perbendaharaan kata anak-anak. 

Selain itu, anak-anak kecil sangat senang mengetahui apa yang akan terjadi selanjutnya. 

Jadi ketika Mama sudah pernah membacakan buku, lalu ia belum bisa baca tapi ia bertingkah seolah-olah sedang membacakan bukunya untuk Mama, maka ia sedang menikmati kondisi bahwa ia sudah mengetahui hal selanjutnya sebelum orang lain mengetahuinya.

5. Menempelkan benda ke hidung

5. Menempelkan benda ke hidung
Freepik/wIrestock

Banyak anak usia balita sering menempelkan sesuatu ke hidungnya seperti ia akan menghirup benda tersebut.

Mungkin agak aneh ya Ma, tapi ini adalah perilaku yang wajar bagi anak balita. 

Anak mungkin sedang mengamati aroma dari berbagai benda yang ada di sekitarnya. Semakin banyak ia tahu maka akan semakin baik.

Hal terpenting adalah tetap Mama pantau agar ia tidak menempelkan benda atau sesuatu yang berbahaya ke dekat hidungnya.

Itulah beberapa perilaku anak yang dinilai aneh padahal itu adalah hal wajar sebagai proses belajar anak di usia balita.

Baca juga:

The Latest