Setelah 20 Tahun, CDC Merilis Pembaruan Tonggak Perkembangan Anak

Pandemi Covid-19 turut menjadi kekhawatiran orangtua terhadap tonggak pencapaian anak

3 Maret 2022

Setelah 20 Tahun, CDC Merilis Pembaruan Tonggak Perkembangan Anak
Freepik

Tonggak perkembangan anak merupakan hal yang dapat disambut dengan penuh kebahagiaan oleh orangtua, tetapi juga membuat orangtua merasa insecure karenanya. 

Di satu sisi, orangtua menantikan senyum pertama, langkah pertama, dan kata pertama yang diucapkan anak dengan penuh semangat. Tetapi tak dapat dipungkiri, tonggak perkembangan yang telah ditetapkan membuat orangtua khawatir jika sang Anak tertinggal. 

Baru-baru ini CDC merilis pembaruan tonggak perkembangan anak. Ini adalah yang pertama kalinya semenjak 20 tahun terakhir.

Berikut ini Popmama.com merangkum pembaruan tonggak perkembangan CDC yang penting orangtua ketahui.

1. CDC merilis pembaruan melibatkan penyandang disabilitas

1. CDC merilis pembaruan melibatkan penyandang disabilitas
Pexels/samer daboul

Pedoman tonggak perkembangan "Learn the Signs. Act Early" dirancang pada tahun 2004. Pedoman ini berisi daftar periksa tonggak perkembangan anak serta tanda-tanda peringatan keterlambatan perkembangan.

Pembaruan terbaru yang disusun oleh CDC dan AAP memiliki tolok ukur baru untuk membantu orangtua menemukan keterlambatan perkembangan dan tanda-tanda autisme lebih awal dalam kehidupan seorang anak. Penyandang disabilitas turut terlibat dalam menyusun pembaruan tonggak perkembangan terbaru ini.
 

Editors' Pick

2. Pengaruh Covid-19 terhadap tumbuh-kembang anak

2. Pengaruh Covid-19 terhadap tumbuh-kembang anak
Pexels/Cottonbro

Pembaruan oleh CDC dan AAP datang setelah dua dekade penelitian terbaru tentang perkembangan anak. Termasuk kekhawatiran orangtua tentang dampak perkembangan pandemi Covid-19 pada anak-anak mereka, dilansir dari Parents.

Revisi pedoman ini didasarkan pada data dari dokter di lapangan yang memungkinan orangtua melakukan dialog berkelanjutan tentang perkembangan anak di masa sekarang dan masa depan.
 

3. Lebih sedikit tonggak perkembangan untuk anak-anak

3. Lebih sedikit tonggak perkembangan anak-anak
Pexels/cottonbro

Pedoman tonggak perkembangan baru menghapus jargon-jargon medis sehingga lebih mudah dipahami oleh orang awam. CDC juga menghapus bahasa yang sifatnya ragu-ragu, seperti 'mungkin' dan 'mulai'. Hal ini bertujuan untuk menghapus kebingungan tentang apa saja yang seharusnya dicapai anak pada setiap usia dan tahapan.

Pada pedoman terbaru ini CDC menghapus lebih dari setengah dari 216 tonggak perkembangan asli yang terdapat pada 10 daftar periksa. Yang termasuk dihapuskan adalah tonggak perkembangan yang disebutkan berulang, seperti "menggunakan benda-benda dengan cara yang benar, seperti telepon, cangkir, atau buku" yang tercantum di berbagai usia. 

4. Penambahan tonggak perkembangan

4. Penambahan tonggak perkembangan
Pixabay/dhanelle

Tonggak perkembangan dibagi menjadi empat kategori utama, yaitu sosial-emosional, bahasa dan ucapan, kognisi, dan motorik. Beberapa penanda tonggak telah ditambahkan untuk menunjukkan tanda-tanda autisme yang lebih jelas. 

Salah satu contohnya adalah tonggak perkembangan sosial-emosional bayi usia 2 bulan yaitu bayi harus tenang ketika diajak bicara atau digendong. Pada usia 4 bulan, bayi tersenyum sendiri untuk mendapatkan perhatian. Pada usia 15 bulan, anak harus bisa bertepuk tangan ketika bersemangat.

5. Kontroversi perubahan pedoman terbaru

5. Kontroversi perubahan pedoman terbaru
Freepik

Ada beberapa poin perubahan pedoman terbaru yang dirasa kontroversial. Misalnya menghapus merangkak sebagai tonggak perkembangan. Jessica Hatfield, MS, OTR/L, terapis okupasi pediatrik untuk TheraTree Pediatric Therapy, menyatakan bahwa merangkak seharusnya tidak dihapus dari tonggak perkembangan karena melibatkan banyak refleks. Mulai dari membangun kekuatan dan kontrol leher, kekuatan berjalan, dan menggunakan kedua sisi otak untuk bekerjasama. 

"Apabila bayi tidak merangkak, itu adalah pertanda bahaya bahwa ada sesuatu yang salah, seperti perbedaan fisiologis pada kaki, kekuatan dan tonus otot yang buruk, dan lain-lain. Menghapusnya dari tonggak perkembangan membuat peringatan tersebut terlewatkan," ujar Hatfields, seperti yang kami kutip dari Parents.

Untuk mengetahui lebih jelas mengenai tonggak perkembangan yang telah direvisi CDC, mama dapat mengaksesnya di sini.

Perlu diketahui, ini adalah tonggak perkembangan yang dirumuskan oleh CDC secara umum. Untuk anak Indonesia, mama dapat melihat pada pedoman yang dirumuskan oleh IDAI hingga adanya perubahan lebih lanjut. 

Meskipun demikian, tak ada salahnya berdiskusi dengan dokter anak untuk memantau dan mengetahui dinamika tonggak perkembangan anak setiap usia dan setiap fase.

Semoga informasi ini dapat menambah wawasan ya, Ma.

Baca juga:

The Latest