Mungkin akan sedikit sulit bagi orangtua untuk menyadari bahwa si Kecil sering bernapas melalui mulut.
Namun, ternyata hal tersebut dapat dengan mudah diketahui lho!
Dilansir dari premiersleepassociates.com, ada beberapa tanda yang dapat mengindikasikan bahwa anak mama mengalami mouth breathing atau bernapas melalui mulut.
Berikut diantaranya:
Jika bibir anak sering terbuka, bahkan pada siang hari maka hal tersebut mungkin merupakan indikasi kelainan wajah, gigi, atau saluran napas yang membuatnya sulit bernapas melalui hidung.
Penurunan produksi air liur dapat menyebabkan batuk, serak, kering di sudut mulut, lengket, atau kesulitan mengunyah dan menelan.
Hal tersebutlah yang menyebabkan si Kecil bernapas melalui mulut.
Kurangnya air liur dapat menyebabkan kekeringan mulut kronis pada anak. Kekeringan mulut kronis juga dapat menyebabkan infeksi yang membuat nafasnya menjadi tidak sedap.
Ketika seorang anak tidak dapat bernapas dengan baik melalui hidungnya, maka bisa saja pernafasannya tersumbat.
Untuk membantunya bernapas, maka biasanya ia akan memajukan kepalanya ke depan untuk melegakan pernapasannya.
Meski membantu si Kecil bernapas, postur yang salah ini dapat menyebabkan masalah lain, seperti masalah ortopedi atau sakit kepala karena tegang.
Anak-anak yang bernapas melalui mulut saat tidur biasanya mengalami pembesaran amandel atau kelenjar gondok, sehingga menghalangi pernapasan bagian atasnya.
Pembedahan untuk menghilangkan amandel merupakan satu-satunya jalan untuk mengatasinya.
Bayangan hitam atau pigmentasi seperti memar di bawah mata mungkin merupakan tanda alergi.
Jika anak mama memiliki lingkaran mata yang tidak hilang, maka mungkin saja mereka memiliki masalah sinus yang dapat menyebabkannya kesulitan bernapas melalui hidung.
Untuk mengatasi masalah pernapasannya, anak-anak biasanya akan bernapas melalui mulut.