Kasus KLB (kejadian luar biasa) campak yang dilaporkan oleh Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, mengagetkan. Pasanya di satu wilayah tersebut terdapat lebih dari 2.000 kasus anak positif, dilaporkan pula 17 anak diantaranya meninggal dunia karena penyakit menular ini.
Adapun mayoritas anak-anak yang menderita campak di Sumenep ini karena belum imunisasi. Begitupun bagi anak yang meninggal karena campak di Sumenep, diungkapkan oleh Kepala Biro Komunikasi Kementerian Kesehatan RI Aji Mulawarman juga tidak pernah mendapatkan imunisasi campak atau lainnya.
Sementara itu, Indonesia sendiri mencatat sedikitnya 23 ribu kasus suspek campak sepanjang 2025. Data Kementerian Kesehatan RI menunjukkan 46 wilayah menyatakan KLB campak, termasuk di DKI Jakarta. Total ada 23.128 kasus suspek hingga Agustus 2025.
Kemenkes RI melakukan pemeriksaan pada 20 ribu sampel dan terkonfirmasi 3.444 kasus positif campak.
"Positivity rate kita di 16,6 persen," tutur Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dr Prima Yosephine, MKM, dalam konferensi pers Selasa (26/8/2025).
Berikut Popmama.com rangkum informasi selengkapnya mengenai 46 wilayah Indonesia KLB campak, mayoritas anak positif tak imunisasi.
