Ketika Mama memutuskan untuk menyekolahkan anak ke Taman Kanak-Kanak, pasti Mama perasaan sangat campur aduk, ya. Mungkin saja ini hari pertamanya di bangku kelompok bermain atau taman kanak-kanak. Mama yang sudah sounding soal sekolah jauh-jauh hari tentu juga merasakan perasaan campur aduk: senang, semangat, tetapi juga cemas.
Apa yang Mama cemaskan? Apalagi kalau bukan kemungkinan anak berperilaku tantrum saat mulai sekolah. Membayangkan ia menangis heboh di tengah keramaian sekolah saja sudah membuat Mama pusing ya!
Sebetulnya, apa sih yang mungkin dirasakan anak saat hari pertama mereka di sekolah? Ya, sama seperti Mama, ia pun sebetulnya merasa senang, bersemangat, tetapi ada kalanya rasa cemas berpisah dengan Mama itu menguat. Ia bingung bagaimana harus bersikap dan berperilaku saat berada di lingkungan baru dan Mama tidak ada di sampingnya.
Karena ia tidak tahu bagaimana mengekspresikan perasaan itu, anak merasa frustrasi, dan tantrum adalah wujud ekspresi atas perasaan campur aduk tersebut. Pusing juga ya, Ma.
Lalu, apa yang bisa Mama lakukan untuk mencegah anak tantrum ketika melalui hari-hari pertamanya menjadi anak sekolah?
