Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Freepik/Gpointstudio
Freepik/Gpointstudio

Tak dapat dimungkiri lagi, banyak anak-anak yang tumbuh suka mengadu pada orangtuanya.

Meski kebiasaan ini dapat membuat Mama tahu bagaimana perkembangan anak di luar rumah, suka mengadu juga bisa menimbulkan dampak buruk.

Mulai dari merusak hubungan sosial anak hingga anak kesulitan dalam menyelesaikan masalahnya sendiri, sebab setiap masalah yang dimilikinya pasti berujung dengan melapor pada orangtua. 

Jika anak mama termasuk suka mengadu, penting bagi Mama untuk mengetahui apa alasannya agar bisa segera diatasi.

Berikut Popmama.com telah merangkum 5 alasan yang menyebabkan anak suka mengadu pada orangtua.

Simak informasinya sampai habis ya, Ma!

1. Anak merasa kurang percaya diri dalam hal melindungi diri

Freepik/gpointstudio

Alasan yang pertama mengapa anak suka mengadu adalah mengenai perasaan insecure yang dimiliki anak sejak dini.

Banyak anak yang merasa tak mampu melindungi dirinya sendiri jika dihadapkan dengan segala permasalahan di lingkungan sosial. Hal inilah yang kemudian membuat anak jadi melimpahkannya pada orangtua sebagai bentuk dari pengaduan.

Sayangnya, permasalahan di lingkungan sosial ini akan terus hadir bahkan hingga anak tumbuh dewasa kelak. Sehingga, penting bagi orangtua untuk segera mengambil solusi, agar anak dapat secara mandiri mengatasi masalah di lingkungan sosial.

2. Mencari pengakuan dan pembelaan dari orangtua

Freepik

Dilanda permasalahan dengan lingkungan sosialnya tentu membuat anak merasa tak nyaman, bahkan tak sedikit anak-anak yang bersalah kerap merasa posisinya tak aman di kondisi tersebut.

Sehingga anak berusaha playing victim dengan mencari pengakuan bahwa ialah seseorang yang disakiti. Ini tentunya dilakukan anak untuk mendapatkan pembelaan dengan mengadu pada orangtua.

Biasanya anak-anak dengan pola pikir seperti ini akan menganggap bahwa sosok orangtuanya yang akan siap membela mereka, walau berbuat salah sekali pun.

Itulah mengapa Mama sebagai orangtua harus bijak dalam mendengarkan seperti apa situasi yang terjadi, dan menentukan keputusan yang adil untuk segala pihak yang terlibat.

3. Berharap memperoleh dukungan dari orangtua

Freepik

Selain mendapatkan pembelaan, anak yang suka mengadu juga menganggap bahwa orangtuanya akan selalu memberikan dukungan terhadap segala hal yang ingin dicapai anak.

Namun, jangan sampai Mama terjebak dalam sikap manipulatif anak ya!

Karena tak menutup kemungkinan, anak akan mengadukan suatu hal demi memperoleh dukungan dan validitas atas apa yang dilakukannya, baik itu tindakan yang benar atau salah sekalipun.

Sehingga Mama perlu memastikan hal apa yang akan anak lakukan dengan detail, agar ia tak sampai melakukan sesuatu yang keliru.

4. Salah satu contoh tindakan manipulatif yang jarang disadari

Pexels/Alex Green

Pada poin sebelumnya, Mama sudah diingatkan agar patut mewaspadai kebiasaan mengadu yang dimiliki anak sebagai tindakan manipulatif.

Karena jika dibiarkan, kebiasaan ini bisa tertanam pada diri anak dan membuatnya tumbuh sebagai orang yang suka memanipulasi sebuah situasi.

Tindakan manipulatif dalam konteks ini misalnya, ketika anak mengancam akan mengadukan teman-temannya pada orangtua saat ia merasa terpojok.

Situasi seperti ini seakan memelintirkan fakta apabila penyebab masalahnya justru terletak pada anak mama.

5. Kesulitan untuk menyelesaikan masalahnya sendiri

Freepik/freepik

Anak-anak berada pada usia yang masih sering mengalami krisis kepercayaan atas dirinya sendiri. Selain itu, ada banyak sekali hal yang tak diketahui secara jelas oleh anak-anak sehingga tetap memerlukan pendampingan dari orangtua.

Biasanya anak-anak yang masih memiliki kebiasaan mengadu justru belum mampu menyelesaikan masalahnya sendiri. Hal ini membuat anak jadi suka melibatkan orangtua sebab tak tahu harus berbuat apa.

Ketika ini terjadi, penting bagi Mama untuk mengajarkan anak beberapa keterampilan seperti pemecahan masalah.

Selain membuat anak bisa memecahkan masalahnya sendiri kelak, keterampilan ini juga membantu anak untuk lebih mandiri dan bertanggung jawab terhadap permasalahan yang dialminya, tanpa harus selalu bergantung pada orangtua.

Nah itulah alasan yang menyebabkan anak suka mengadu pada orangtua. Dari informasi di atas, bisa kita dapatkan bahwa, ketika anak mengadu, penting bagi Mama untuk tidak langsung membenarkan hal-hal yang dikatakan anak.

Penting untuk mencari tahu kebenarannya melalui teman-teman atau guru yang berada di sekitar lingkungan anak. Ketika Mama selalu membela anak tanpa mengetahui faktanya, ini bisa membuat anak jadi kurang mandiri dan selalu bergantung pada orangtua bila menemukan masalah.

Editorial Team