Dongeng Fabel Anak: Semut dan Belalang

Belajar menjadi lebih rajin dan tidak bermalas-malasan seperti semut

14 Agustus 2021

Dongeng Fabel Anak Semut Belalang
jhargrave.medium.com

Dongeng fabel selalu menjadi salah satu cara terbaik bagi si Kecil untuk mengasah imajinasi atau bahkan belajar hal-hal baru. Dongeng klasik yang dipenuhi dengan tokoh binatang yang menarik membuat si Kecil tidak pernah jemu mendengar jalan ceritanya. 

Jika umumnya dongeng fabel yang si Kecil memiliki tokoh hewan-hewan besar atau terkenal, seperti gajah, kancil, buaya, dan harimau. Kali ini kita akan membahas cerita tentang serangga kecil. Ya benar, itulah semut dan belalang. 

Semut dikenal sebagai salah satu hewan yang paling rajin. Ia senantiasa mengumpulkan makanan bersama kelompoknya. Mereka selalu berhasil memecahkan masalah yang besar dengan kerja tim yang baik. Namun bagaimana dengan belalang? 

Ajak si Kecil mendengarkan kisah dari cerita fabel Semut dan Belalang yang dikarang oleh Aesop ini yuk Ma! Popmama.com telah menyediakan cerita selengkapnya di bawah ini!

1. Suatu ketika hiduplah sekelompok semut dan seekor belalang

1. Suatu ketika hiduplah sekelompok semut seekor belalang
dailymotion.com

Suatu ketika di sebuah ladang yang subur, tinggallah keluarga semut yang rajin dan seekor belalang yang pemalas. Meskipun begitu, belalang sangatlah bersahabat dengan keluarga semut. Tidak jarang mereka menyapa satu sama lain ketika berjumpa. 

Di ladang itu, belalang dikenal sebagai sosok hewan yang malas. Ia senang sekali menghabiskan waktunya untuk bersantai, bernyanyi, menari, atau sekedar berbaring di rumput hijau yang lembut. Belalang menikmati hari-harinya dengan bahagia tanpa pernah memiliki rencana apapun untuk masa depan. "Hidup mengalir seperti air," begitulah katanya. 

Berbeda dengan belalang, keluarga semut sangatlah rajin. Mereka bekerja dengan keras mencari dan mengumpulkan makanan setiap harinya. Keluarga semut melakukan semuanya ini tanpa merasa lelah. 

Editors' Pick

2. Semut selalu bekerja keras sedangkan belalang selalu bermalas-malasan

2. Semut selalu bekerja keras sedangkan belalang selalu bermalas-malasan
idiotprufs.com
Di suatu siang ketika belalang sedang asyik bernyanyi tiba-tiba rombongan keluarga semut datang melewati tempat peristirahatannya. Merasa semut bekerja lebih rajin membuat belalang keheranan. Ia pun bertanya pada keluaga semut. 
“Hai keluarga semut! Mengapa kamu terlihat bekerja lebih keras? Daripada kelelahan, bukankah lebih menyenangkan jika kalian bersantai di tempatku ini?” Tanya belalang.
“Kami sedang bekerja keras menyiapkan makanan untuk musim dingin nanti. Karena saat musim dingin tiba, tidak ada tanaman yang bisa tumbuh dan kita akan mati kelaparan jika tidak mulai menyiapkannya sedari dini,” jawab semut. 
belalang tertawa mendengar jawaban semut. "Musim dingin masih lama temanku, mengapa kalian begitu khawatir. Lihat hari ini sangatlah cerah! Ayo kemari dan bernyanyi bersamaku," ungkap belalang dengan penuh semangat. 
"Tidak! Kami rasa kau juga sebaiknya ikut bekerja bersama kami. Musim dingin kali ini akan berjalan sangat panjang. Kamu sebaiknya mulai bekerja menyimpan makanan," balas semut sembari melanjutkan pekerjaannya. 
Belalang tidak mempedulikan perkataan keluarga semut. Ia pun kembali bermain musik dan menyanyi sedangkan semut kembali bekerja menyimpan makanan.

3. Tanpa terasa tibalah musim dingin dan belalang pun terkejut

3. Tanpa terasa tibalah musim dingin belalang pun terkejut
shortstories4kids.com

Pertemuan tersebut terjadi di musim semi dan belalang pun memutuskan untuk tidak mendengarkan semut. Belalang menghabiskan musim seminya untuk makan, tidur, dan bermain. Hingga berat badannya pun bertambah. 

Ketika musim panas tiba, para semut tetap bekerja meskipun terik matahari amat menyengat. Namun belalang belum mulai bekerja. Panasnya sinar matahari membuatnya semakin malas untuk bekerja. 

"Untuk apa aku menguras tenaga di tengah teriknya matahari, itu hanya akan membuatku cepat lelah," ungkap belalang dalam hatinya. 

Musim semi berlalu digantikan oleh musim gugur dan belalang masihlah bermalas-malasan. Hingga tanpa terasa tibalah musim dingin. Angin berhembus begitu kencang dan salju mulai turun menyelimuti ladang hingga terlihat semuanya berwarna putih

Semut sudah tahu bahwa musim dingin ini akan berlangsung sangat panjang. Itulah sebabnya mereka bekerja terus-menerus memindahkan pasir dan ranting juga mengumpulkan makanan di sarangnya. 

Di sisi lain, belalang menemukan dirinya kelaparan. Belalang berusaha mencari makanan di sarangnya namun ia tidak menemukannya.

Belalang pun memutuskan untuk mencari makanan ke luar. Sambil kelaparan ia berjalan tertatih-tatih dan meminta sedikit makanan. Belalang itu kini sangat kurus dan lemah sehingga ia tidak dapat melompat jauh.

4. Belalang bergegas mendatangi tempat kediaman semut

4. Belalang bergegas mendatangi tempat kediaman semut
sevenmileroadphilly.org

Sudah beberapa jam belalang keluar mencari makan, tiba-tiba saja ia mengingat semut yang bekerja amat keras dari musim semi. Karena merasa tidak menemukan jalan keluar, belalang pun memutuskan untuk mendatangi keluarga semut.

belalang tiba di sarang semut dengan tubuh yang lemas. Telihat dari luar semut sedang menikmati makanannya di dalam sarang yang hangat dan rapi. Seekor semut pun menyadari kehadiran belalang dan segera menghampirinya.

"Bicaralah, ada apa belalang?" Tanya semut pada belalang. 

"Aku hampir mati kelaparan. Bolehkah aku meminta sebutir gandum, sedikit jelai atau apapun. Tolonglah aku sangat kelaparan." belalang memohon kepada semut.

"Apa yang kamu lakukan dari musim semi ketika kami sibuk bekerja mengumpulkan makanan?" Semut berbalik bertanya. 

Belalang pun menyadari apa yang ia lakukan selama ini. Hari-harinya ia habiskan tanpa melakukan hal-hal yang berguna. Ia hanya bernyanyi, makan, tidur, dan bermain setiap harinya. Kini ia menyesal atas tindakannya selama ini. 

Semut awalnya berniat tidak mempedulikan belalang karena ia tahu apa yang belalang lakukan selama ini. Namun semut merasa kasihan dan akhirnya membagikan sedikit makanan mereka kepada belalang yang kelaparan. Belalang pun terlihat sangat terharu dan berterimakasih atas kebaikan hati semut. 

"Ingat ya belalang, lain kali kamu harus ikut bekerja bersama kami sebelum musim dingin tiba!" Semut menasihati belalang dengan tegas.

"Iya semut, aku berjanji. Mulai saat ini aku tidak akan bermalas-malasan lagi," ungkap belalang dengan penuh penyesalan. 

Semenjak saat itu, belalang mendapatkan pelajarannya yang amat berharga. Mulai dari musim semi berikutnya ia pun bersemangat membantu keluarga semut bekerja dan mengumpulkan makanan.

5. Pesan moral bagi si Kecil melalui cerita fabel ini

5. Pesan moral bagi si Kecil melalui cerita fabel ini
kidsgen.com

Bagaimana cerita fabel Semut dan Belalang barusan, apakah si Kecil menyukainya? Kalau iya bagian mana nih yang paling ia sukai?

Kini saatnya kita sedikit membahas moral yang dapat dipetik dari cerita tersebut. Cerita ini mengajarkan anak bagaimana cara memanfaatkan waktu dan kesempatan yang mereka miliki dengan sebaik-baiknya.

Apakah mereka mau bermalas-malasan dan menyesal seperti belalang? Atau rajin dan semangat bekerja seperti semut?

Anak mama dapat membiasakan diri menyelesaikan segala pekerjaannya baru beristirahat, bukan sebaliknya. Seperti ketika memiliki PR, coba selesaikan itu terlebih dahulu. Baru jika sudah ia dapat bermain dengan tenang dan gembira. 

Kuncinya adalah keseimbangan antara waktu beristirahat dan waktu bekerja. Selesaikan pekerjaan dengan baik dan simpanlah waktu yang tersisa untuk beristirahat dan bermain. Semoga bermanfaat.  

Baca juga:


 

The Latest