Dongeng Natal untuk Anak: Gadis Kecil Penjual Korek Api

Salah satu dongeng natal klasik yang menyayat hati.

3 Desember 2021

Dongeng Natal Anak Gadis Kecil Penjual Korek Api
simplymagdorable.tumblr.com

Tidak terasa sebentar lagi kita akan memasuki bulan desember yang identik dengan perayaan natal. Apa yang anak-anak dambakan ketika natal tiba?

Mungkin anak mama menginginkan momen hangat berkumpul bersama keluarga, hidangan khas natal, hadiah, liburan, dan tentunya kehadiran Tuhan Yesus yang terlahir ke dunia. 

Ada banyak sekali makna dan pesan yang perlu anak-anak pahami dari peristiwa natal. Tidak heran banyak penulis yang membuat cerita bertema natal yang penuh makna. 

Pada kesempatan ini, Popmama.com akan menceritakan kisah dan cerita dongeng Natal singkat untuk anak: Gadis Kecil Penjual Korek Api. Ini merupakan salah satu kisah natal klasik dan menyentuh yang ditulis oleh Hans Christian Andreson. Yuk simak cerita lengkapnya! 

1. Di suatu malam natal, salju turun amat deras

1. suatu malam natal, salju turun amat deras
d23.com

Di suatu malam natal, salju turun amat deras. Perlahan menutupi seisi kota hingga dipenuhi warna putih. Angin pun mulai berhembus kencang, membuat semua orang bergegas pulang. Apalagi ini adalah malam natal. Malam yang indah untuk dirayakan bersama keluarga.

Semua orang mulai meninggalkan jalanan kota, terkecuali seorang gadis kecil penjual korek api yang masih menawarkan korek apinya kepada para pejalan kaki. Sudah dari tadi pagi ia berjualan, namun tidak ada satupun yang mau membelinya. 

Gadis kecil mengenakan pakaian compang-camping dan sepatu boots yang hampir rusak. Ia terpaksa berjualan korek api hingga malam karena ayahnya. Gadis kecil tersebut akan dimarahi dan dipukuli oleh ayahnya jika ia tidak berhasil menjual korek apinya.

Editors' Pick

2. Gadis kecil itu terus mencoba menjual korek api

2. Gadis kecil itu terus mencoba menjual korek api
mythologystories.wordpress.com

Meski udaranya dingin dan perutnya mulai berbunyi tanda lapar, ia tetap mencoba menjual batang-batang korek apinya. 

"Mau beli korek api?" tanyanya pada seorang pria tua.

"Ibu, belilah korek api ini." kata gadis kecil pada seorang ibu berbaju merah. 

"Aku tidak butuh korek api, sebab di rumah ada banyak," lanjutnya sambil berusaha menjual korek api. 

Namun sayang masih belum ada seorang pun yang mau membeli korek api dari gadis itu. Gadis kecil itu mulai membayangkan apa yang nanti ayahnya lakukan ketika ia pulang ke rumah. 

"Tidak! Tidak, aku harus mencoba menjualnya lagi. Aku tidak boleh menyerah, aku tidak boleh membuat ayah kecewa," ucapnya sambil menguatkan diri sendiri. 

Gadis kecil itu pun segera berjalan menghampiri orang yang berlalu-lalang di jalanan kota itu. Ia mencoba manawarkan korek api pada sebuah keluarga kecil, namun mereka sama sekali tidak menghiraukannya. Gadis kecil itu kembali berjalan. Ia ingin pulang ke rumah. Ia juga ingin merayakan natal seperti orang lain.

Dari balik sebuah jendela, Gadis kecil melihat sebuah keluarga yang merayakan malam natal dengan bahagia dan hangat. Ada tungku api di sana, makanan yang enak, dan keluarga yang bahagia. Gadis kecil mendambakan hal tersebut, ia juga mengiginkan momen kehangatan natal bersama keluarganya. 

"Andai saja Ibu dan Nenek masih ada. Ketika masih ada Ibu dan Nenek aku dapat merasakan hal seperti ini," ucap Gadis kecil dalam hati. 

3. Korek api ajaib

3. Korek api ajaib
etsy.com

Malam semakin larut, dan salju turun semakin deras. Kaki Gadis kecil kedinginan, perutnya kelaparan. Ia sudah tidak sanggup lagi untuk berjalan. 

"Mungkin lebih baik jika aku beristirahat sebentar di sini," pikir sang Gadis kecil, lalu duduk di depan sebuah pertokoan.

Sambil menggigil kedinginan, gadis itu duduk tertimpa curahan salju. Perutnya terasa lapar dan sudah tidak bisa bergerak. Gadis yang kedinginan itu, menghembus-hembuskan nafasnya ke tangan. Tetapi, itu tidak menghangatkannya.

Gadis kecil takut pulang ke rumah. Ia belum berhasil menjual satu batang pun korek api. Entah apa yang akan terjadi jika ia pulang. Lagipula di rumah sangatlah dingin. Angin berhembus dari segala penjuru. 

"Mungkin kalau aku menyalakan korek api ini, mungkin akan sedikit terasa hangat," pikirnya lalu menyalakan sebatang korek api sambil gemetar kedinginan dengan menggoreskannya di dinding.

Tiba-tiba saja dari dalam nyala api muncul sebuah penghangat.

"Oh, hangatnya," ucap gadis itu sambil mengangkat tangannya ke arah tungku pemanas. 

Namun tidak lama angin berhembus dan nyala api korek pun padam. Tungku pemanas tersebut pun ikut menghilang. Gadis itu kemudian menyalakan batang korek api yang kedua. Kali ini dari dalam nyala api muncul aneka macam hidangan.

Di depan matanya, berdiri sebuah meja yang penuh dengan makanan hangat.

"Wow! Semua terlihat," ucap Gadis kecil penuh semangat. 

Di meja makan tersebut terdapat seekor angsa panggang yang masih hangat. Gadis kecil berusaha menjangkau, namun tiba-tiba apinya kembali padam dan hidangan itu menghilang. Gadis itu segera mengambil korek apinya yang ketiga, lalu menyalakannya lagi. 

Tiba-tiba gadis itu sudah berada di bawah sebuah pohon natal yang besar dan megah. Ada banyak hiasan lampu warna-warni pada pohon tersebut. 

"Wow! Lebih indah daripada pohon natal yang terlihat di jalan tadi," Gadis kecil kegirangan. 

Gadis itu tanpa sadar menjulurkan tangannya lalu korek api bergoyang tertiup angin. Tetapi, cahaya lilin itu naik ke langit dan semakin redup. Lalu berubah menjadi bintang yang sangat banyak.

4. Gadis kecil bertemu sang nenek

4. Gadis kecil bertemu sang nenek
pdsh.fandom.com

Salah satu bintang itu dengan cepat menjadi bintang beralih.

"Wah, malam ini ada seseorang yang mati dan pergi ke tempat Tuhan, ya. Waktu Nenek masih hidup, aku diberitahu olehnya," katanya di dalam hati. 

Sambil menatap ke langit, Gadis kecil itu teringat kepada Neneknya yang baik hati. Ia lalu menyalakan kembali sebatang korek api. Dari dalam cahaya api muncul wujud Nenek yang dirindukannya. Sambil tersenyum manis, Nenek menjulurkan tangannya ke arah gadis itu.

"Nenek!" Gadis kecil terkejut dapat melihat neneknya kembalik. 

Terasa seperti mimpi ia pun segera melompat ke dalam pelukan sang Nenek.

"Oh, Nenek, sudah lama aku ingin bertemu. Kenapa Nenek pergi meninggalkanku seorang diri? Jangan pergi lagi. Bawalah aku pergi ke tempat Nenek," ucapnya. 

Namun tiba-tiba saja, korek api yang dibakar gadis itu mulai meredup.

"Ah, kalau apinya mati, Nenek pun akan pergi juga. Seperti tungku pemanas dan makanan tadi," ucapnya dengan sedih. 

Gadis itu pun segera mengumpulkan korek api yang tersisa, lalu menggosokkan semuanya. Gulungan korek api itu terbakar, dan menyinari sekitarnya seperti siang harl. Nenek kembali datang dan memeluk gadis itu dengan erat.

Nenek pun menggenggam erat tangan sang Gadis kecil. Karena kebingungan ia pun betanya.

"Nenek kita mau kemana?"

“Aku akan mengajakmu ke surga. Ibumu sudah menyiapkan makanan yang enak di sana untukmu,” jawab neneknya.

Gadis kecil itu terus menyalakan korek apinya. Ia tak mau neneknya kembali meninggalkannya.

Saat korek api terakhir habis, si gadis kecil pun pergi bersama neneknya ke surga. Keesokan harinya, penduduk melihat tubuh gadis kecil yang sudah kaku, dengan korek api yang berserakan. Mereka merasa iba dengan gadis yang meninggal itu.

5. Pesan moral yang dapat anak petik

5. Pesan moral dapat anak petik
stellasplace1.com

Itulah kisah dan cerita dongeng Natal singkat untuk anak: Gadis Kecil Penjual Korek Api. Bagaimana ceritanya? Bagian cerita mana yang paling anak mama sukai? Setelah membaca atau mendengar kisah menyentuh itu, kini saatnya kita membahas pesan moral yang dapat anak mama petik dari dongeng satu ini.

Pesannya hanya satu, namun amat bermakna. Dari cerita ini, kita diminta memaknai natal bukan sebagai momen bahagia bagi kita sendiri, tetapi juga sebagai cara memberi kebahagiaan kepada orang lain, khususnya mereka yang membutuhkan. 

Seperti gadis penjual korek api yang perlu menghadapi dinginnya musim salju, tanpa bisa menikmati malam penuh sukacita bersama keluarga seperti anak lain. Di luar sana tentunya banyak "gadis kecil penjual korek api" yang membutuhkan kasih dan uluran tangan orang lain. 

Kita perlu bertindak membantu orang-orang miskin atau membutuhkan mendapat berkat, bukan hanya melalui uang tetapi hal-hal sederhana seperti pujian dan penerimaan. 

Seperti Tuhan Yesus sendiri turun ke dunia pada hari natal untuk berbagi kebahagiaan dan sukacita kepada semua orang. Kita pun perlu menghidupi semangat natal sebagai semangat berbagi kasih kepada sesama.

Baca juga:

The Latest