Hal-Hal Sederhana yang Mengasah Keberanian Anak, Tidak Sulit Ma!

Tumbuhkan anak-anak menjadi pemberani sedari kecil.

3 September 2021

Hal-Hal Sederhana Mengasah Keberanian Anak, Tidak Sulit Ma
Freepik/Miksturaproduction

Anak-anak tumbuh di dunia yang pesat dan berkembang. Itulah mengapa mereka perlu Mama dibekali dengan sejumlah kemampuan yang penting, salah satunya dengan sikap berani. 

Anak mama perlu memiliki keberanian untuk menghadapi persaingan yang tidak dapat dipandang sebelah mata kelak. Tidak perlu jauh-jauh, dalam lingkungan sekolahnya pun anak-anak selalu dituntut untuk lebih berani ketika berbicara di depan banyak orang atau berani mengambil keputusan mereka sendiri. 

Kemampuan ini tidak dapat tumbuh dalam diri anak dengan sendirinya. Mama dan Papa perlu membantu mereka mengembangkan sikap positif ini. 

Kamu tidak perlu memaksa anak mengikuti kompetisi tertentu atau terlalu memaksa mereka melakukan sesuatu yang membuat mereka merasa tidak nyaman. Sebenarnya ada hal-hal sederhana atau kebiasaan sehari-hari yang dapat mengasah keberanian anak. 

Perlu kamu ingat, sesungguhnya tidak ada kata terlambat memulai mengasah keberanian. Proses belajar ini dapat dilakukan di usia berapapun. Memang lebih baik jika mendidik anak berani pada usia emasnya, namun tidak ada salahnya mencobanya di usia 4- 5 tahun. 

Popmama.com telah merangkum hal-hal yang sederhana yang dapat mengasah keberanian anak yang dapat Mama terapkan. 

1. Memberikan mereka ruang untuk bereksplorasi

1. Memberikan mereka ruang bereksplorasi
Freepik/Rawpixel-com

Sudah menjadi tugas orangtua untuk menjaga dan melindungi anak dari hal-hal yang berbahaya bagi mereka. Nmaun seringkali Mama melakukannya secara berlebih sehingga menyebabkan keberanian anak terhambat. 

Tidak perlu takut untuk memberikan anak ruang untuk bereksplorasi dan berkenalan dengan banyak hal. Seperti misalnya bermain bersama teman-temannya di luar, mulai mencoba belajar bersepeda, dan lain sebagainya. Aktivitas ini merupakan hal yang membantu anak terbuka terhadap dunia dan lebih berani melakukan hal-hal baru dalam hidup mereka. 

Untuk menghindari hal-hal yang tidak kamu inginkan terjadi, Mama dapat memberikan batasan. Tapi perlu kamu ingat, ini tidak berarti melarang anak ya. Seperti ketika anak mau bermain di luar, ingatkan mereka untuk pulang di jam yang telah ditetapkan. Berikan konsekuensi ketika anak melanggarnya.

2. Membiasakan anak berkomunikasi

2. Membiasakan anak berkomunikasi
Freepik/Odua

Komunikasi erat kaitannya dengan keberanian anak. Tidak jarang ada banyak anak yang kesulitan mengungkapkan perasaan dan keinginannya ketika berbicara karena kurang berani mengutarakannya. 

Salah satu cara sederhana yang dapat meningkatkan keberanian anak khususnya dalam berkomunikasi ialah dengan membiasakan mengajak mereka berbicara atau bercerita kepada orangtua di rumah. Meskipun kelihatannya sederhana, kebiasaan ini dapat melatih keberanian mereka. 

Daripada memberikan anak mainan atau gadget ketika mereka menangis atau marah, cobalah bicarakan hal ini. Tanyakan anak mama apa yang mereka rasakan sehingga bertindak seperti itu. Bahkan mungkin kalian dapat membuat solusi bersama yang tidak merugikan, namun membuat anak merasa nyaman. 

Mengutip dari betterhealth.vic.gov.au, komunikasi dapat meningkatkan rasa percaya diri dalam diri anak. Kata-kata pujian dan semangat yang diberikan orangtua akan membuat anak lebih berani, merasa dirinya berharga dan dicintai. 

Editors' Pick

3. Berikan pujian bukan label

3. Berikan pujian bukan label
Freepik

Ucapan-ucapan negatif tidak dapat membantu anak bersikap lebih berani. Malahan ini dapat membuat anak semakin takut untuk berani dan percaya diri menunjukkan dirinya. 

Ketika berhadapan dengan anak-anak yang pemalu, ada baiknya kamu tidak melabeli mereka dengan sebutan "anak pemalu". Ucapan ini akan mendorong mereka meyakini diri sebagai seorang pemalu seperti sesuai perkataanmu. 

Hindari juga memarahi mereka, atau bahkan mengolok-ngoloknya ketika anak tidak dapat bersikap berani. Memaksa anak untuk melakukan hal yang diakutinya juga tidak baik. Melakukan tindakan tersebut hanya akan semakin membuat anak merasa takut untuk melakukan hal-hal baru. 

Berikan anak afirmasi dan dorongan untuk bersikap lebih berani. Ketika anak mama berhasil, kamu dapat memberikan pujian sehingga anak mau mengulangi perbuatan positif tersebut. 

4. Ajak anak melakukan aktivitas baru

4. Ajak anak melakukan aktivitas baru
Freepik/tarachadz

Melakukan banyak hal-hal baru dapat membuat anak lebih berani dan percaya diri. Membiasakan ini dari kecil juga membantu mereka tidak takut untuk melangkah keluar dari zona nyaman dan melakukan hal-hal baik yang belum pernah anak mama lakukan sebelumnya. 

Belajar hal baru sebenarnya sudah menjadi kebiasaan yang anak lakukan dari kecil. Biarkan hal ini terus mereka lakukan agar dapat menumbuhkan rasa percaya dalam menghadapi tantangan di masa mendatang. 

Mama dan Papa dapat membimbing anak terlebih dahulu, seperti ketika anak-anak belajar mengikat tali sepatu, belajar melipat baju, dan lain sebagainya. Pastikan anak mendapat kesempatan untuk belajar dan mencobanya sendiri.

Ingat, kamu sebaiknya tidak membuat tantangan baru terasa terlalu mudah ataupun terlalu sulit bagi mereka. 

5. Kenalkan anak pada situasi sosial

5. Kenalkan anak situasi sosial
Freepik/jcomp

Berada di sekeliling orang lain tentunya dapat mengasah keberanian anak. Inilah yang dapat Mama lakukan untuk mengasah keberanian anak. 

Mama dapat mendorong dan membantu anak bergaul dengan teman-teman di sekolahnya. Seperti memperkenalkan mereka berinteraksi atau bahkan memancing pembicaraan. 

Tidak perlu terlalu jauh, Mama juga dapat mengajak anak berinteraksi ketika saudara datang berkunjung ke rumahmu. Daripada membiarkan anak bermain di ruangan yang terpisah, ajaklah mereka bermain dan menceritakan dirinya di depan paman, atau nenek. Ini akan menjadi cara menyenangkan untuk mengasah keberanian anak. 

6. Biarkan anak membantu dan memberi

6. Biarkan anak membantu memberi
Freepik/Pch.vector

Mengutip dari kidshealth.org, keberanian dan rasa percaya diri akan tumbuh ketika anak-anak melihat apa yang dapat mereka lakukan untuk membantu orang lain. 

Tidak perlu terlalau jauh menolong sesamanya dalam skala yang besar. Anak-anak sebenarnya dapat ikut berkontribusi membantu Mama di rumah, berbagi dengan kakak atau adik, atau bahkan menolong temannya di sekolah.

Mama juga dapat memberikan anak tugas di rumah seperti membantu menyiapkan makanan, menyapu, merapikan mainan mereka, atau bahkan mencuci kendaraan bersama Papa. 

Ketika berhasil melakukannya dengan baik anak-anak umumnya akan merasa bangga dengan kemampuan mereka, lebih berani, juga percaya diri. 

Tapi perlu kamu ingat, dari beberapa hal tadi tetap utamakan kasih dan cinta kepada anak ya. Ketika mereka merasa dicintai, mereka akan merasa diterima dan berharga sehingga tidak malu untuk mengeskpresikan dan menyampaikan pemikiran mereka. Semoga bermanfaat. 

Baca juga:

The Latest