10 Tanda Diabetes pada Anak yang Jarang Disadari

Meski sepele, beberapa tanda ini bisa jadi adalah gejala diabetes lho

18 Januari 2023

10 Tanda Diabetes Anak Jarang Disadari
Pexels/Nataliya Vaitkevich

Diabetes merupakan salah satu penyakit kronis yang bisa menyerang siapa saja. Tak terkecuali anak-anak yang masih  kecil.

Hal ini bisa disebabkan karena pola makan dan gaya hidup yang buruk. Pada anak-anak, gejala diabetes terkadang sulit dideteksi dan beberapa anak mungkin tidak memiliki gejala sama sekali.

Direktur Klinik mGanik Care, dr. Kelvin Candiago menjelaskan, bahwa menurut laporan dari International Diabetes Federation (IDF) di tahun 2021, Indonesia menempati posisi ke 5 sebagai negara teratas yang mengidap diabetes sebanyak 19.5 juta orang, setelah China, India, Pakistan, dan Amerika Serikat.

Jumlah tersebut meningkat dari tahun 2011 yaitu 7,3 juta orang.  Melihat kenaikan penderita diabetes dalam beberapa tahun terakhir, pasien diabetes tidak cukup hanya sekadar melakukan pengecekan gula darah saja. Namun, perlu untuk melakukan pemeriksaan secara holisitk guna menghindari komplikasi.

dr. Kevin mengingatkan akan pentingnya memerhatikan kondisi kesehatan dengan tepat melalui acara peresmian mGanik Care, klinik untuk perawatan diabetes sekaligus metabolic center pertama di Indonesia berlokasi di Green Lake City, Cipondoh, Kota Tangerang, pada hari Sabtu 14 Januari 2023.

Oleh karena itu, sebagai orangtua, Mama perlu untuk selalu memerhatikan kesehatan anak dan seluruh anggota keluarga di rumah dan waspada terhadap segala perubahan yang terjadi pada anak.

Berikut Popmama.com berikan informasi mengenai 10 tanda diabetes pada anakyang jarang disadari oleh orangtua. Disimak ya.

1. Perubahan kebiasaan makan dan tidur

1. Perubahan kebiasaan makan tidur
Pexels/cottonbro studio

Terdapat gejala diabetes tertentu yang terkait dengan kebiasaan makan dan tidur anak.

Melansir dari American Diabetes Association, anak yang terkena diabetes cenderung minum air lebih banyak daripada biasanya. Kondisi kesehatan ini dapat membuat anak mama merasa sangat haus atau lapar tidak peduli seberapa banyak makan yang telah dimakan. Tak hanya, perubahan kebiasan makan, gangguan tidur pun dapat terjadi pada anak.

2. Penurunan berat badan

2. Penurunan berat badan
Pexels/Andres Ayrton

Anak-anak yang terkena diabetes dapat mengalami fluktuasi berat badan tanpa penyebab yang jelas, utamanya pada penurunan berat badan.

Penyebabnya adalah pankreas tidak bisa menghasilkan cukup insulin atau tidak menggunakan insulin secara efisien sehingga proses pengubahan glukosa darah menjadi energi terhambat.

Dalam kasus ini, maka tubuh anak tidak memperoleh bahan bakar yang diperlukan. Saat mengalami hal tersebut, tubuh membakar lemak dan otot untuk kebutuhan energi sehingga menyebabkan penurunan berat badan yang tidak disengaja secara tiba-tiba.

3. Lebih sering buang air kecil

3. Lebih sering buang air kecil
thequint.com

Apabila anak mama kerap kali buang air kecil, terutama jika sering harus bangun di malam hari untuk menuju ke kamar mandi, maka hal tersebut bisa menjadi pertanda atau gejala diabetes.

Kadar gula darah tinggi dapat membuat ginjal bekerja ekstra untuk menghilangkan glukosa dari tubuh. Kemudian salah satu cara untuk menghilangkan kadar gula darah atau glukosa yang tinggi adalah dengan membuat tubuh anak menjadi sering buang air kecil atau pipis.

4. Kelelahan

4. Kelelahan
Pexels/Karolina Grabowska

Kelelahan ekstrem dan perubahan tingkat energi adalah salah satu tanda diabetes pada anak lho, Ma. Ditambah lagi jika anak Mama pergerakannya terasa lebih lambat dari biasanya.

Kelelahan yang ekstrem bisa terjadi pada anak-anak karena beberapa alasan. Maka dari itu, apabila anak mama tampak lesu dan lelah sepanjang waktu, Mama perlu untuk segera memeriksanya ke dokter untuk mendapat penanganan lebih lanjut.

Editors' Pick

5. Sistem pencernaan bermasalah

5. Sistem pencernaan bermasalah
Freepik/Freepik

Saat terkena diabetes, anak bisa saja mengalami banyak masalah pada sistem pencernaannya. Mulai dari mual, mulas, kembung, dan banyak lagi.

Hal ini dikarenakan diabetes bisa menyebabkan gastroparesis. Gatropareseis merupakan suatu kondisi yang memengaruhi cara tubuh mencerna makanan. Gejala gastrointestinal ini cenderung lebih umum terjadi pada diabetes tipe 1.

6. Penglihatan kabur

6. Penglihatan kabur
Pixabay/VitorGarcia029

Kadar gula darah tinggi dapat merusak pembuluh darah kecil di seluruh tubuh, termasuk bagian mata.

Gula darah tinggi bisa menyebabkan lensa mata membengkak dan membuat penglihatan kabur. Akibatnya, penglihatan anak-anak mungkin tidak seimbang, menjadi buram, dan tidak dapat fokus dengan jelas.

Apabila menemukan anak mengalami kondisi ini, segeralah bawa anak ke dokter guna melakukan pemeriksaan ya, Ma.

7. Kesemutan

7. Kesemutan
Pixabay/Andreas160578

Sering mengalami kesemutan bahkan hingga mati rasa merupakan salah satu tanda anak terkena diabetes.

Gula darah tinggi dapat menyebabkan neuropati diabetik yang merupakan bentuk kerusakan saraf. Akibatnya dapat hadir dalam berbagai bentuk, termasuk merasakan kebas, kesemutan, mati rasa, dingin, panas, terbakar, dan nyeri di tangan atau kaki anak.

8. Luka yang sulit sembuh

8. Luka sulit sembuh
Pexels/Ksenia Chernaya

Tanda diabetes juga bisa ditemui pada perubahan kulit anak. Gejala atau tanda diabetes dapat dikenali dari kondisi tubuh saat mengalami luka.

Anak yang mengalami diabetes umumnya mempunyai luka yang sulit sembuh. Kondisi tersebut bisa disebabkan karena sirkulasi darah yang kurang lancar. Penyakit ini juga bisa menyebabkan luka lebih rentan terkena infeksi karena sistem kekebalan tubuh anak sedang dalam keadaan tidak prima.

9. Area kulit menjadi gelap

9. Area kulit menjadi gelap
timesnownews.com

Seringkali dianggap sebagai hal sepele, tetapi sebagai orangtua, Mama diharapkan untuk waspada apabila melihat leher dan ketiak anak mama berwarna hitam gelap, karena hal tersebut bisa jadi adalah pertanda atau gejala diabetes.

Resisten insulin atau gangguan pada kerja insulin mampu menyebabkan beberapa area kulit anak berubah menjadi lebih gelap, seperti pada area ketiak, leher, dan area lipatan lainnya.

10. Napas memiliki bau aseton

10. Napas memiliki bau aseton
jupiterkidsdentistry.com

Apabila anak mama menghembuskan napas berbau aseton, maka hal tersebut bisa menjadi tanda ketoasidosis atau komplikasi serius yang terkait dengan diabetes.

Napas berbau aseton merupakan nasaf yang baunya seperti jenis alkohol pembersih atau bau mirip buah-buahan.

Ketoasidosis sendiri merupakan Ketoasidosis diabetik (DKA) atau hal yang paling sering dialami oleh anak dengan diabetes tipe 1, namun bisa juga anak dengan diabetes tipe 2 juga dapat mengalami gejala nafas bau. Jika kondisi ini terjadi, maka dapat berpotensi mengancam jiwa anak.

Oleh karena itu, Mama lebih baik segera membawa anak untuk periksa ke dokter. Banyak tempat yang bisa dikunjungi untuk konsultasi seputar diabetes pada anak atau anggota keluarga lainnya. 

Seperti yang dijelaskan oleh Direktur Klinik mGanik Care, dr. Kelvin Candiago, bahwa hadir nya klinik tersebut akan memudahkan penderita diabetes mendapatkan tindakan komprehensif serta penanganan yang tepat untuk diabetes dan penyakit metabolik melalui pengobatan holistic diabetes treatment.

Seperti yang dijelaskan oleh Direktur Klinik mGanik Care, dr. Kelvin Candiago, “Klinik mGanik Care hadir sebagai one stop diabetes and metabolic center di Indonesia, dengan pengobatan diabetes secara holistik dan tertarget dalam kurun waktu tiga bulan sehingga mencapai kadar gula darah atau HbA1c yang sehat” ujar dr. Kelvin dalam peresmian Klinik mGanik Care pada 

Itulah tadi informasi terkait 10 tanda diabetes pada anak yang jarang disadari.

Selalu waspada dan tetap perhatikan kesehatan anak ya, Ma.

Baca juga:

The Latest