5 Alasan Mengajak si Kecil Silaturahmi Saat Hari Raya

Silaturahmi ke rumah sanak saudara bersama anak lebih berkesan

5 Juni 2019

5 Alasan Mengajak si Kecil Silaturahmi Saat Hari Raya
Freepik/Yanalya

Mama tentu ingat betapa menyenangkan dan berkesannya momen Lebaran saat masih kecil dulu. Ada banyak tradisi keluarga yang Mama biasa lakukan bersama keluarga besar.

Mulai dari berkumpul sejak malam takbiran, memasak bareng-bareng, membuat kue, hingga ramai-ramai tidur gelar karpet di depan TV. Nggak apa-apa tidak tidur di kamar, yang penting seru bisa bertemu dan bermain dengan para sepupu.

Momen ini biasanya berlanjut hingga saat hari Lebaran. Kadang membantu orang tua yang menyelenggarakan open house atau keliling ke rumah sanak saudara. Pokoknya, semua begitu istimewa!

Kini, ketika Mama sudah punya si Kecil, tentu ingin membagikan kenangan yang sama padanya kan? Maka, selalu ada alasan bagi Mama dan Papa untuk mengajak si Kecil bersilaturahmi saat hari raya seperti Lebaran. Apa sajakah itu?

1. Mengenal keluarga besar lebih dekat

1. Mengenal keluarga besar lebih dekat
Pexels/Pixabay

Bisa jadi selama ini Mama tinggal di kota berbeda dengan anggota keluarga besar lainnya. Lebaran sering dijadikan momentum untuk mudik, pulang kembali ke kampung halaman untuk bertemu dan melepas kangen dengan keluarga.

Bagi anak, berjumpa dengan keluarga besar membantu ia mengenal siapa saja saudaranya. Jika sebelumnya ia hanya mendengar cerita tentang om tante sepupu atau kakek nenek saudara orangtua Mama, kali ini anak bisa bertatap muka langsung dengan mereka.

Maka, lebaran menjadi waktu yang tepat untuk kita memperkenalkan anggota keluarga besar. Anak pun bisa mengetahui silsilah keluarga dengan mengikuti tradisi silaturahmi.

Editors' Pick

2. Bersosialisasi dengan orang lain di luar keluarga inti

2. Bersosialisasi orang lain luar keluarga inti
gulfnews.com

Mama tinggal merantau? Sehari-hari anak lebih banyak bertemu dengan Mama Papa.

Sesekali menghabiskan waktu dengan kakek nenek, entah berjumpa langsung maupun lewat video call. Namun, ia jarang atau belum pernah bertemu keluarga besar.

Lebaran bisa menjadi ajang bagi si Kecil bersosialisasi dengan orang lain di luar keluarga inti. Awal bertemu memang butuh waktu baginya beradaptasi, seperti tidak mau langsung bersalaman, bersembunyi di balik tubuh Mama, atau menempel terus dengan Mama. Bagaimanapun juga mereka adalah “sosok asing” bagi anak.

Tenang saja, Ma. Berikan anak waktu untuk memperhatikan dulu siapa saja yang ia temui saat itu. Mama bisa tetap sambil memperkenalkan anak dengan kerabat lainnya. Sesekali tunjuk ke arah sepupu-sepupu yang mungkin sebaya dan tawarkan, “Mau main sama Kakak?” Lambat laun, begitu merasa nyaman, anak juga akan mau berbaur dengan saudara-saudaranya.

3. Pentingnya bermaaf-maafan

3. Penting bermaaf-maafan
Pexels/Pixabay

Salah satu bagian terpenting dari Lebaran adalah bermaaf-maafan. Di sini Mama bisa menyelipkan nilai agama, yaitu belajar memaafkan.

Memang ia tidak akan langsung mengerti, tetapi dengan melihat Mama dan Papa mempraktikkan hal tersebut, menjadi sebuah perilaku yang akan dicontoh si Kecil.

Anak pun bisa merasakan adanya keistimewaan dalam hari Lebaran, berbeda dengan suasana sehari-hari yang biasa ia lihat.

4. Melestarikan tradisi

4. Melestarikan tradisi
marketeers.com

Setiap keluarga tentu punya tradisi Lebaran berbeda-beda. Mulai dari mudik, berkumpul saat malam takbiran, memasak bersama, salat Idul Fitri, sungkeman dan bermaaf-maafan, silaturahmi, hingga berbagi salam tempel.

Dengan mengajak anak terlibat dalam momen silaturahmi keluarga besar, secara langsung Mama tengah melestarikan tradisi dan menurunkannya kepada anak. Sama seperti memahami arti bermaaf-maafan, boleh jadi si Kecil tidak akan langsung mengerti.

Namun, dengan mengulang kebiasaan serupa setiap tahun, tentu akan membekas dalam ingatan anak.

Harapannya, begitu ia dewasa nanti, tradisi itu tetap terjaga dan diteruskan kembali ke generasi berikutnya.

5. Menikmati momen spesial bersama keluarga

5. Menikmati momen spesial bersama keluarga
Pexels/Craig Adderley

Sehari-hari Mama dan Papa tentu sibuk bekerja. Begitu juga dengan anggota keluarga lainnya.

Lebaran menjadi momen spesial untuk Mama ketika berkumpul dengan seluruh anggota keluarga. Di situlah anak belajar bahwa waktu kumpul-kumpul inilah yang bisa mendekatkan keluarga dan saling berbagi kebahagiaan.

Itulah 5 alasan mengapa Mama perlu mengajak anak bersilaturahmi.

Bukan sekadar memperkenalkan keluarga saja, tetapi memberi anak kesadaran bahwa ia adalah bagian dari sebuah keluarga dan itulah akar identitas diri anak yang akan ia bawa sampai kapanpun.

Jadi, jangan ragu membawa anak keliling bersilaturahmi ke rumah sanak saudara ya, Ma.

Baca juga: 

The Latest