Teori Piaget adalah teori pembelajaran yang didasarkan pada perkembangan anak, di mana mereka membangun struktur kognitif atau peta mental yang disebut dengan skema (jamak: skemata).
Dalam buku "Teori Belajar Dan Pembelajaran: Menciptakan Pembelajaran yang Kreatif dan Efektif" karya Dr. H. Muhammad Soleh Hapudin, MSi, konsep skema atau jaringan ini berguna untuk memahami dan merespons pengalaman fisik individu dengan lingkungannya.
Menurut Piaget, manusia memiliki struktur pengetahuan dalam otaknya. Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran, terjadi dua proses utama, yaitu organisasi informasi dan adaptasi penerimaan informasi.
Dalam proses pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik, penting untuk memberikan makna dan arti terhadap apa yang diajarkan, kemudian melalui tahap penyesuaian terhadap pengalaman sebelumnya.
Kemudian, konstruksi pengetahuan terjadi dengan memanfaatkan pengetahuan yang sudah dimiliki oleh peserta didik sebelumnya.
Dalam proses konstruksi pengetahuan, individu mengalami proses asimilasi dan akomodasi hingga mencapai tahap keseimbangan. Pembelajaran sendiri terdiri dari empat proses, yaitu skema, asimilasi, akomodasi, dan ekuilibrasi:
- Pertama, individu membentuk skema yang disesuaikan dan diubah sesuai dengan pengetahuan/informasi yang diperoleh dari lingkungan individu.
- Kedua, proses penggabungan informasi baru ke dalam struktur kognitif yang sudah ada. Tahap ini disebut asimilasi karena individu menggabungkan persepsi, konsep, dan pengalaman baru mereka.
- Ketiga, proses penyesuaian struktur kognitif dalam situasi baru akan membangun atau mengubah pemahaman yang sudah ada sebelumnya. Hal ini memungkinkan terjadinya perkembangan kognitif individu.
- Keempat, tahap keseimbangan mengatur diri secara mekanis untuk mencapai keseimbangan antara asimilasi dan akomodasi pengetahuan.
Dengan demikian, konsep teori Piaget menjelaskan bahwa perkembangan kognitif merupakan proses pengolahan dan pembangunan pemahaman sendiri.