Setiap orangtua tentu akan merasa senang ketika melihat anak tumbuh besar dengan bahagia.
Kebahagiaan yang anak rasakan sejak kecil diketahui bisa membuat perkembangan karakter dan emosinya menjadi lebih baik dan stabil.
Kebahagiaan anak diketahui bisa dibentuk sejak dini, namun hal ini tidak terlepas dari campur tangan orangtua.
Selain itu, tingkat kebahagiaan anak juga bisa dilihat dari tingkah laku dan ekspresi yang mereka tunjukkan.
Mengetahui apakah anak bahagia bisa terlihat dari ekspresi mereka ketika tertawa dan terharu. Apakah anak menunjukkan kepuasan dalam emosinya tersebut. Tak hanya itu, kebahagiaan anak juga bisa dilihat dari lingkungan yang mendukungnya.
Lalu, apa pengaruh dari ketidak bahagiaan anak terhadap perkembangan karakter dan emosinya? apa ada kaitannya jika anak melakukan perilaku menyimpang dengan kenangan masa kecilnya?
Menurut penjelasan dari Ayoe P. Sutomo, M.Psi selaku Psikolog dari Tiga Generasi, ada kemungkinan kebahagiaan masa kecil dapat berpengaruh dengan perkembangannya.
Tetapi bukan berarti orangtua bisa memukul rata anak yang tidak bahagia saat kecil akan memiliki perilaku menyimpang saat dewasa.
Peran orangtua juga sangat diperlukan dalam hal mendukung perkembangan anak secara positif.
"Ada jurnal penelitian yang memaparkan bahwa anak yang berbahagia pada saat kecil, memiliki korelasi positif dengan kondisinya pada saat remaja bahkan hingga dewasa yang lebih sehat mental," kata Ayoe dalam acara Live Streaming Nestle LACTOGROW pada Kamis (19/3) lalu.
Ia juga mengatakan, berdasarkan survey yang dilakukan oleh Tiga Generasi, 66% orangtua mengatakan bahwa kebahagiaan anak sebetulnya tidak jauh dari peran orangtua itu sendiri.
Lalu, seperti apa peran orangtua yang dimaksud sehingga bisa berpengaruh pada kebahagiaan dan perkembangan karakternya? Berikut Popmama.com rangkum penjelasannya.
