5 Cara Tepat Menyikapi Anak yang Cerewet

Pusing deh saat si Kecil terus "berkicau"!

19 Maret 2019

5 Cara Tepat Menyikapi Anak Cerewet
Freepik

Sebagian orangtua merasa senang apabila anaknya aktif berbicara. Namun ada pula yang pusing ketika sang buah hati terus-terusan berbicara.

Satu pertanyaan belum selesai dijawab oleh Mama, tapi si Kecil sudah memberi pertanyaan berikutnya. Sampai-sampai Mama dibuatnya kewalahan karena banyak mendapatkan kata ‘kenapa’ dari anak.

Lalu, bagaimana cara menghadapi anak yang cerewet agar nggak “berkicau” terus-menerus? Berikut 5 tipsnya yang sudah dirangkum oleh Popmama.com:

1. Dengarkan sepenuh hati

1. Dengarkan sepenuh hati
Freepik/prostooleh

Ma, saat anak terus berbicara memang sangat menjengkelkan. Lantas bolehkah Mama mendiamkannya?

Yang perlu Mama ketahui. Ketika si Kecil mulai banyak berbicara, itu salah satu kemampuan intelektual dari seorang anak.

Sebaiknya luangkan waktu sejenak dan posisikan diri Mama sejajar dengannya, lalu tatap mata anak dan dengarkan ia berbicara dengan sepenuh hati.

Tunjukkan ketertarikan Mama dengan segala celoteh atau pertanyaan yang si Kecil lontarkan kepada Mama.

Jika anak merasa orangtuanya mendengarkan ia berbicara, kemungkinan saat mereka tumbuh besar akan berbicara hal-hal apa saja yang mereka hadapi.

Selain itu orangtua berhak mendiamkan anak berbicara ketika keadaan dan waktu yang tidak tepat di kala Mama sedang berbicara dengan orang lain, maka orangtua boleh mengabaikannya dan memberikan penjelasan di kesempatan lain.

Editors' Pick

2. Hargai anak dan jangan batasi pembicaraannya

2. Hargai anak jangan batasi pembicaraannya
Freepik

Di usianya, anak senang berbagi hal-hal apa pun dan perasaannya dengan Mama. Lalu ia akan mulai mendekati dan menanyakan apa saja yang ingin diketahuinya.

Kalau sudah begitu sebaiknya jangan pernah menyuruh si Kecil berhenti bicara, karena ia malah akan menjauhkan diri dan dapat menyembunyikan apa pun dari orangtuanya.

Poin lainnya yang sangat penting yaitu ketika orangtua merasa kesal karena anak terlalu cerewet, hindari membentaknya.

Sebab efeknya bisa menghambat pembentukan karakter maupun kreativitasnya. Selain itu kemungkinan besar ia bisa trauma untuk bercerita kembali. 

Oleh karenanya hargai setiap cerita atau pertanyaan yang dilontarkan anak. Dengan menghargai pertanyaan anak, mereka akan memupuk rasa percaya dirinya.

3. Jangan emosi dan bersikap tenang

3. Jangan emosi bersikap tenang
Freepik

Sejalan dengan usianya, anak-anak jadi terlalu aktif berbicara sampai tidak kenal tempat dan waktu.

Saat si Kecil banyak bicara dan Mama mulai kehilangan kesabaran, sebaiknya tetap bersikap tenang dan tidak memadamkan semangat anak untuk bercerita.

Alih-alih anak terus mengoceh, orangtua dapat memberikan pengertian dengan penuh kesabaran. Jangan terpancing emosi hanya karena ia terus berbicara.

Usahakan tidak memarahi apalagi membentaknya untuk diam. Selalu sikapi tumbuh kembangnya dengan tenang dan tersenyum ya, Ma.

4. Jawab pertanyaan anak

4. Jawab pertanyaan anak
Unplash/Matthew_T_Rader

Sering kali orangtua mendapati banyak pertanyaan dengan kata 'kenapa'. Mereka tidak akan berhenti sebelum mendapatkan jawaban dari Mama.

Hal ini karena keinginan tahuannya semakin bertambah dan bagian dari perkembangan perilaku anak yang normal.

Untuk itu, sebaiknya orangtua selalu menanggapi dan menjawab setiap kali ia bertanya meski seberapa banyak pertanyaan yang diajukan olehnya.

Untuk menghindarinya bertanya berkali-kali, orangtua juga harus cerdas dalam menjawab apapun yang ditanyakan oleh anak. Mama bisa menjawab dengan tegas dan detail menggunakan bahasa sederhana yang mudah dimengerti.

5. Latih anak untuk tenang sejenak

5. Latih anak tenang sejenak
Freepik/Benzoix

Jika anak mulai "kebablasan" sewaktu berbicara. Latih ia untuk menciptakan waktu tenang di rumah atau di tempat umum selama 15 menit secara bertahap dan konsisten.

Namun apabila ketika berada di tempat umum seperti tempat ibadah, Mama dapat menepuk punggungnya atau memberi kode dengan menaruh jari telunjuk ke bibir agar diam sejenak sewaktu ia terus menginterupsi pembicaraan orang.

Malah terkadang saat orangtua sedang berbicara dengan orang lain, anak akan menyela dan ikut berbicara. Hal tersebut tentu tidak baik, Ma.

Dengan cara ini, maka bisa dijadikan sebuah larangan untuknya agar mereka tidak berbicara tanpa tahu tempat maupun waktu lagi dan anak pun terbiasa memiliki waktu-waktu tenang.

Itulah penjelasan mengenai bagaimana cara mengatasi anak yang terlalu cerewet. Jadi jangan abaikan, marahi, dan menyuruh anak diam tanpa alasan yang akan membuat semangat bicaranya menurun.

The Latest