5 Penyebab Luka di Mulut Anak yang Perlu Orangtua Ketahui Sejak Dini

Lidah anak akan menjadi luka ketika tidak sengaja memakan makanan panas

7 Desember 2019

5 Penyebab Luka Mulut Anak Perlu Orangtua Ketahui Sejak Dini
Freepik

Sakit di daerah mulut akan membuat anak tidak nyaman, karena akan menimbulkan rasa sakit ketika mereka makan dan minum.

Dampaknya ia pun menjadi malas makan dan rewel dari biasanya.

Apabila tidak ditangani segera, maka bisa berdampak buruk pada kesehatan dan membuatnya menjadi lemas akibat kekurangan energi.

Bahkan kuman penyebab penyakit dapat bermukim dan menyebabkan radang pada jaringan otak.

Oleh sebab itu, berikut ada 5 penyebab luka di mulut anak yang perlu orangtua ketahui sejak dini. Yuk, cek informasi selengkapnya dari Popmama.com:

1. Luka bakar di lapisan lidah anak akibat makan makanan panas

1. Luka bakar lapisan lidah anak akibat makan makanan panas
Freepik

Terkadang karena rasa lapar yang melanda anak, membuat ia tak sabar menunggu makanan atau minuman panas hingga menjadi dingin dan ingin cepat-cepat mencicipinya.

Alhasil hanya meniup-niupnya sebentar ia pun langsung melahapnya. Dengan begitu, maka bisa menyebabkan lidah mereka merasakan sensasi seperti terbakar.

Luka bakar di lapisan lidah inilah yang menimbulkan bengkak dan menjadi penyebab munculnya luka di mulut sang anak.

Editors' Pick

2. Kondisi gigi anak yang pecah atau copot

2. Kondisi gigi anak pecah atau copot
Freepik

Salah satu faktor penyebab luka di mulut balita adalah gigi yang pecah, patah atau copot.

Namun tingkat keparahan serpihan gigi sangat bervariasi. Hal itu tentu perlu membawa anak ke dokter gigi.

Childrensdent.com memaparkan, bahwa tahun kedua dan ketiga kehidupan anak ditandai dengan masalah pada gigi. Itu bisa membuat mulutnya cidera dan menimbulkan beberapa komplikasi gigi, terutama untuk anak-anak yang masih belum menguasai kesehatan giginya.

Biasanya, masalah ini terjadi karena si Kecil mengalami cedera akibat bertabrakan dengan orang lain atau jatuh akibat tersandung.

3. Gingivitis melibatkan jaringan gusi anak

3. Gingivitis melibatkan jaringan gusi anak
drmichaels.com

Penyebab lain dari luka di dalam mulut anak balita ialah karena gingivitis. Kondisi ini merupakan peradangan atau penyakit yang melibatkan jaringan gusi akibat penumpukan plak di giginya.

Hal itu terjadi karena kurang menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan baik.

Dilansir dari Colgate.com, sering kali gingivitis mudah dideteksi pada anak-anak. Salah satunya gusi yang tampak merah dan bengkak.

Untuk menghindari luka di mulut akibat gingivitis, maka ajarkan ia menyikat gigi secara teratur dan menyeluruh.

Waktu terbaik untuk menyikat gigi adalah setelah sarapan dan sebelum tidur.

4. Lidah tergores menimbulkan rasa tidak nyaman

4. Lidah tergores menimbulkan rasa tidak nyaman
henleysmed.com

Lidah adalah bagian tubuh yang sangat sensitif, sehingga lidah yang sakit dapat menyebabkan banyak rasa sakit dan ketidaknyamanan pada anak balita.

Sedangkan lidah tergores bisa disebabkan karena secara tidak sengaja menggigit lidah atau melukainya saat menggunakan sikat gigi.

Namun bisa juga penyebab lain seperti infeksi virus, perubahan hormon dalam tubuh, sistem kekebalan tubuh yang lemah hingga mengonsumsi makanan yang terlalu asin.

Masalah ini paling sering dialami anak usia dini dan akan timbul rasa perih di lidahnya.

5. Sariawan yang disebabkan banyak hal

5. Sariawan disebabkan banyak hal
foreverymom.com

Jika tiba-tiba si Kecil rewel tidak mau makan dan mengeluarkan air liur dalam jumlah banyak, maka bisa jadi ini tanda-tanda sariawan.

Ya, sariawan adalah salah satu penyebab luka di mulut anak. Sementara sariawan dapat disebabkan oleh virus.

Tapi penyebab lain biasanya karena ia tidak sengaja menggigit bagian dalam pipi, menyikat gigi terlalu keras atau mengonsumsi makanan yang bertekstur keras hingga menggores bagian dalam pipinya.

Jika sudah sariawan, berikan anak asupan vitamin C dari buah jeruk atau stroberi untuk mengurangi rasa sakitnya.

Nah, itulah penjelasan tentang 5 penyebab luka di mulut anak balita. Ajari si Kecil agar tidak memasukkan benda-benda selain makanan dan minuman ke dalam mulutnya. Terutama yang bertekstur keras, tajam atau runcing.

Baca juga:

The Latest