Kenali 5 Tipe Gangguan Proses Visual pada Anak Balita
Gangguan proses visual pada anak membuatnya kesulitan memahami konsep
9 Desember 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bagaimana jika si Kecil mengalami gangguan proses visual?
Ya, ternyata ada banyak jenis gangguan pemrosesan dan gejala yang berbeda.
Di mana gangguan proses visual pada anak terjadi karena adanya kelemahan fungsi otak dalam menerjemahkan dan mengolah informasi yang diterima secara visual.
Padahal proses pengolahan informasi visual sangat penting bagi perkembangan belajar anak di usia dini.
Pasa masalah ini orangtua perlu mengetahuinya, terutama jika sang anak memiliki riwayat keluarga yang pernah mengalami masalah visual.
Ini dia 5 tipe gangguan proses visual pada anak balita. Berikut rangkuman selengkapnya dari Popmama.com :
1. Gangguan diskriminasi visual
Diskriminasi visual adalah kemampuan untuk membedakan objek berdasarkan karakteristik masing-masing.
Sementata diskriminasi visual sangat penting dalam pengakuan benda umum dan simbol.
Jika anak mengalami kesulitan diskriminasi visual, maka dapat mengganggu kemampuannya. Di mana mereka jadi sulit mengidentifikasi simbol, mendapatkan informasi dari gambar, grafik atau materi visual yang disajikan dalam cara yang produktif.
Bahkan anak balita dengan masalah diskriminasi visual mengalami kesulitan dalam membedakan kiri dan kanan, baik pada tubuhnya maupun objek lain yang termasuk huruf dan angka di papan tulis.
Editors' Pick
2. Gangguan ingatan visual
Ma, masalah ingatan visual membuat anak balita cepat lupa dengan apa yang pernah atau baru saja dilihatnya.
Tentu hal itu menyebabkan Mama mengalami kesulitan dalam mengajarkannya membaca dan berhitung.
Seperti yang dikutip dari Churchillstl.org, bahwa gangguan pemrosesan visual ini memengaruhi banyak anak yang didiagnosis dengan ketidakmampuan belajar berbasis bahasa.
Kaitannya dengan kesulitan memahami atau mengintegrasikan hubungan antara obyek, simbol dan kata secara keseluruhan.
Bahkan anak balita yang memiliki gangguan ingatan visual juga biasanya akan terkendala saat mengingat isi buku yang sudah dibacanya.
3. Gangguan penutupan visual
Penutupan visual adalah kemampuan untuk mengidentifikasi atau mengenali simbol atau objek ketika seluruh objek tidak terlihat.
Readandspell.com memaparkan, bahwa gangguan pemrosesan visual terjadi ketika otak kesulitan memahami input visual yang diterimanya. Hal ini berbeda dari gangguan penglihatan, karena tidak ada kebutaan atau masalah dengan fungsi mata.
Biasanya anak mengalami kesulitan mengidentifikasi atau menyelesaikan gambar yang sebagian elemennya hilang.
Bahkan saat sudah mulai belajar membaca nanti, mereka jadi susah mengeja karena tidak dapat mengenali kata yang sebagian hurufnya hilang.
4. Gangguan pengenalan objek (visual agnosia)
Dalam kasus visual agnosia mengacu pada apa yang dipelajari pada hari pertamanya sudah membuat ia lupa. Lalu hari keduanya mungkin mulai diingat.
Di mana mereka juga kesulitan dengan pemrosesan visualnya dalam mengenali wajah orang di tempat ramai atau mengenali satu mainan diantara tumpukan mainan dalam kotak.
Untuk menguatkan kemampuan pengenalan objek visual si Kecil, Mama bisa mengajaknya melakukan aktivitas seperti menyortir pasta atau kancing beraneka bentuk.
Tujuannya agar anak konsisten mengenali huruf, angka, simbol, kata-kata atau gambar.
5. Gangguan pembalikan huruf dan angka
Membaca dan matematika adalah dua mata pelajaran bergantung pada penggunaan simbol-simbol (huruf, angka, tanda baca, tanda-tanda matematika).
Di mana pada masalah ini anak mengalami kebingungan dengan huruf berbentuk sama seperti b, d, p dan q.
Meski anak sudah cukup lama dikenalkan pada huruf dan angka, tapi bisa jadi ia masih sulit menulisnya dengan benar.
Bahkan anak balita yang memiliki masalah pembalikan huruf dan angka biasanya akan kesulitan membaca, menulis dan mengerjakan matematika saat sekolah nanti.
Itulah kelima 5 gangguan proses visual pada anak balita. Cobalah untuk menambahkan struktur yang lebih dengan kertas untuk membantunya belajar.