Shutterstock/Yulia Furman
Ada beberapa macam sumber vitamin D, antara lain:
1. Sinar matahari
Sinar matahari yang membentuk vitamin D pada tubuh yakni di antara pukul 10.00-14.00.
"Sinar UVB paling tinggi yakni pukul 12.00, saat matahari di atas kepala kita," jelas Dr. Hendry.
"Patokannya sebenernya gini, saat berjemur tidak boleh ada bayangan tubuh kita. Itu UVB maksimal. Jika mau menawar, bisa jam 10.00 atau 14.00 karena bayangan itu harus lebih rendah dari tinggi badan kita. Di kedua jam tesebut bayangan lebih rendah," lanjutnya.
Jika saat berjemur bayangan tubuh lebih tinggi dari tubuh kita, maka itu bukanlah sinar UVB melainkan sinar UVA.
Dr. Hendry pun menjelaskan, durasi berjemur yakni 5-10 menit saja. Sebab, jika di atas dari itu, nantinya bisa terbakar (sunburn).
"Kalau begitu saya berjemur lama supaya dapat banyak (vitamin D). Ngga bisa. kemerahan itu adalah fase sebelum sunburn. Ketika kemerahan produksi vitamin D untuk tubuh berhenti," ucap Dr. Hendry.
Dr. Hendry pun memaparkan bahwa Michael Holick pernah melakukan penelitian di Indonesia tentang vitamin D pada tahun 2012-2013. Dalam penelitiannya menjelaskan, waktu berjemur terbaik di Indonesia yaitu di antara pukul 11.00-13.00.
2. Asupan makanan
Selain berjemur, vitamin D juga bisa didapat dari asupan makanan. Bebrapa makanan tersebut yakni:
- Ikan salmon
- Ika sarden
- Ikan tuna
- Kuning telur
- Jamur
- Susu sapi
- Susu kedelai
- Jus jeruk
- Sereal dan outmeal
3. Suplemen
Supemen vitamin D pun mampu membantu menambah kadar vitamin D dalam tubuh.
Menurut Ikatan Dokter Anak Indoneisa (IDAI), dosis harian vitamin D untuk anak:
- <3tahun : 400U/hari
- Anak : 1000U/hari
- Remaja : 2000U/hari
- Remaja obesitas : 5000U/hari
Sedangkan, Dr. Hendry menegaskan, anak-anak di usia 1-2 tahun dapat mengonsumsi 500-1000U. Untuk anak 2 tahun ke atas hingga 12 tahun dianjurkan mengonsumsi 2000-4000U.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa kedua vitamin tersebut dapat membantu meningkatkan kekebalan tubuh sehingga mampu melindungi diri terkena paparan virus corona. Namun, hal tersebut pun harus disertai dengan pola hidup sehat dan menaati protokol kesehatan.