Sejatinya, dunia anak adalah bermain. Si Kecil bisa menghabiskan waktu berjam-jam saat bermain. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bermain jadi cara terbaik anak untuk belajar.
Hasil riset University of Helsinki berjudul Playing with learning, The Playful learning center, proses bermain sambil belajar akan maksimal dengan adanya lingkungan yang aman.
Lantaran selama rentang masa emas si Kecil (0-6 tahun) merupakan fase tercepat ia menyerap segala informasi maupun pengalaman. Kondisi ini berpengaruh pada kesehatan fisik, perkembangan otak, hingga mental anak.
Sejalan dengan riset tersebut, Damar Wijayanti selaku Pakar Pendidikan Anak sepakat bahwa bermain jadi cara paling tepat untuk anak belajar, terutama dalam memahami sebuah konsep.
"Melalui belajar, anak-anak sedang mengumpulkan pengalaman-pengalaman sebagai fondasi yang kuat guna mendukung pertumbuhan optimal. Terkadang juga melakukan kesalahan yang bisa jadi pelajaran serta memperoleh pemahaman lebih mendalam terkait sebuah konsep," jelas Damar dalam acara gelar wicara Hei School Senayan: Building The Best Learning Environment through Play.
Ia mencontohkan konsep rasa sakit dari insiden jatuh dari kursi. Jadi, efek jatuh dari kursi dapat menyebabkan rasa sakit, lebam, luka, mengeluarkan darah, dan sebagainya
Damar juga mengungkapkan permainan akan Mama dan si Kecil lakukan seyogyanya memenuhi lima nilai, yaitu joyfull, meaningful, socially interactive, angenging, dan interactive.
Sementara itu, ada 4 jenis bentuk permainan sebagai sarana belajar anak.
Apa saja jenis play based learning tersebut? Yuk, simak ulasan Popmama.com di bawah ini ya.
