Cara Angkie Yudistia Jelaskan ke Anaknya tentang Penyandang Tunarungu

Bagi Mama yang belum mengetahui siapa itu Angkie Yudista, Ia merupakan perempuan milenial yang namanya telah menginspirasi banyak orang. Tak sekadar dikenal sebagai staf khusus presiden, tetapi Angkie sendiri juga memiliki kesuksesan sebagai seorang penulis buku.

Sepanjang perjalan kariernya, ia telah menulis dan merilis buku yang berjudul Perempuan Tunarungu Menembus Batas, Setinggi Langit, dan Become Rich as Sociopreneur.

Ia juga pernah bekerja di perusahaan ternama hingga akhirnya mendirikan Thisable, startup yang punya visi membantu para difabel untuk bisa masuk ke dalam dunia kerja.

Selain kehidupan kariernya yang cemerlang meski dengan kebutuhan khusus, ia juga merupakan seorang istri dan Mama dari kedua putrinya.

Inilah potret kebersamaan Mama Angkie bersama dengan suami dan buah hati tercinta.

Menurutnya, ada tantangan tersendiri menjalani peran sebagai seorang mama dengan kebutuhan khusus. Tantang tersebut adalah bagaimana membuat anak mengerti bahwa mamanyanya memiliki keterbatasan, tetapi tidak malu.

Meski tak mudah menjalani peran sebagai seorang mama dengan kebutuhan khusus, tetapi Angkie Yudistia berusaha memberikan yang terbaik untuk kedua putrinya.

Pun dalam mengajarkan arti kehidupan di usia Kayla dan Kinan yang masih belia.

Mengetahui dirinya bukanlah sosok mama yang sempurna, Angkie justru menjadikan kekurangannya itu sebagai ajang pembelajaran kepada putrinya agar selalu bersyukur dan selalu menjadi diri mereka sendiri apa adanya.

Dalam sebuah unggahan, perempuan kelahiran 5 Mei 1987 itu pernah menuliskan sebuah kata-kata bijak berupa, "Kita tidak dilahirkan untuk menjadi sosok yang sempurna, akan tetapi untuk menjadi diri kita yang apa adanya."

Selain dirinya yang dikenal sebagai penyandang tunarungu, Angkie juga pernah menceritakan kepada para pengikut Instagram-nya terkait kesehatan yang dialami putri pertamanya, Kayla.

Di usia Kayla yang sudah beranjak besar, rupanya gadis kecil itu harus menjalani serangkaian perawatan karena didiagnosa pneumonia sejak usianya 3 tahun.

Sebagai orangtua, Mama Angkie pun berdoa dan berusaha untuk memberikan yang terbaik demi kesembuhan putrinya.

Dalam sebuah unggahan yang perlihatkan putri pertamanya tengah berada di sebuah rumah sakit, ia menceritakan perjuangan putrinya untuk bisa menuntaskan kondisi yang dialami.

"Kakak Kayla kuat ya kak! Sabar dengan prosesnya," ujar Mama Angkie yang selalu memberikan dukungan dan cintanya kepada sang putri.

Dalam unggahan berikut ini, Mama Angkie kembali mengungkapkan bagaimana perjuangannya menjadi seorang mama dengan kebutuhan pendengaran khusus.

Di awal kehidupan anaknya, tepatnya saat golden age mereka, Mama Angkie mengaku mengalami kesulitan saat menjalani peran sebagai seorang mama. 

Di usia ini, anak tengah berada di tahap berkembang, sehingga mereka kerap menangis ketika sang mama tidak mendengar saat dipanggil, tidak nyambung saat diajak bicara.

"Berhadapan dengan situasi seperti ini dibutuhkan kekuatan mental yang besar dan tentunya gak mudah, karena anak butuh dikasih pengertian secara berkala," tulis Mama Angkie dalam keterangan unggahannya.

Kendati demikian, hal ini tak menyurutkan kasih sayangnya kepada putrinya. Menurutnya, sejatinya kasih sayang Mama dan anak yang tidak akan pudar, apa pun yang terjadi tentu mereka akan saling melindungi.

"Aku dan kinan (dan kayla) selalu berusaha memupuk sayang kita tiap hari seperti ini. Semoga kita selalu diberi kekuatan ya dek! Sampai kinan besar, kinan selalu nyium dan peluk mamih dalam suka cita dan disaat kita terpuruk," sambungnya menambahkan.

Angkie Yudistia diketahui telah kehilangan kemampuan mendengarnya sejak usia 10 tahun. Meski sempat terpuruk, hal ini tak membuat semangatnya dalam menggapai mimpi.

Hal ini berhasil dibuktikan dengan kesuksesannya di bidang karier yang ia jalani, hingga menjabat sebagai seorang staf khusus dari presiden Jokowi.

Nah, belum lama ini, Mama dua orang anak itu kembali melakukan tes pendengaran yaitu audiometri, yaitu pemeriksaan yang dilakukan untuk memeriksa tingkat fungsi dari pendengaran seseorang dengan cara mendengar suara, nada, atau frekuensi tertentu.

Dalam pemeriksaan yang dijalaninya di tahun 2023 ini, Mama Angkie rupanya tak seorang diri. Ia sengaja mengajak putri keduanya, Kinan, untuk mendampinginya selama proses pemeriksaan berlangsung. 

"Hari ini periksa rutin sekalian mengenalkan ke anak bahwa mamih-nya seorang berkebutuhan khusus. adek kinan lihat secara langsung berbagai proses tes rutin yang dilakukan, dimulai dari tes telinga audiometri, cetak telinga, menggunakan alat bantu dengar, dan lain sebagainya," tulis Mama Angkie menceritakan.

Mengetahui sang mama memiliki kebutuhan khusus, hal ini yang membuat Kinan belajar untuk menghargai dan menerimanya tanpa rasa malu.

Bahkan, diceritakan oleh sang mama bahwa setelah pemeriksaan selesai, Kinan sempat bertanya kepada Mamanya.

"Setelah selesai kinan nanya, mamih tadi sakit gak saat diperiksa? Sambil meluk. How melting I am. Im okay kinan, terima kasih udah ngerti," sambungnya menceritakan.

Bisa jadi inspirasi bagi orangtua milenial lainnya agar tetap semangat mendampingi tumbuh kembang putrinya, apa pun kekurangan yang dimiliki. Semoga sehat selalu untuk Mama Angkie dan keluarga!