7 Cara Balita Memastikan Kasih Sayang dari Mama

Pelukan dan sentuhan fisik adalah bentuk kasih sayang yang sangat dibutuhkan oleh anak balita. 

Mereka seringkali mendekati Mama untuk mendapatkan pelukan, ciuman, atau hanya sekedar menyentuh tangan. 

Sentuhan fisik ini memberi mereka rasa aman dan nyaman, terutama ketika mereka merasa takut, lelah, atau sedang dalam suasana hati yang tidak menentu. 

Dalam masa tumbuh kembangnya, anak sangat bergantung pada kasih sayang fisik untuk membentuk ikatan emosional yang kuat dengan orangtuanya. 

Anak yang mengikuti Mama ke mana pun menunjukkan rasa aman yang mereka temukan dalam kehadiran sang Mama. 

Ini bukan hanya tentang rasa ingin tahu, tetapi juga bentuk keterikatan emosional. 

Ketika anak merasa terhubung dengan Mama, mereka merasa lebih nyaman menjelajahi dunia di sekitarnya. 

Ketergantungan ini merupakan bagian dari fase perkembangan yang sehat, dimana mereka mencari perlindungan dan kasih sayang melalui kehadiran fisik Mama. 

Saat anak mengajak Mama untuk bermain atau menunjukkan mainan, itu adalah cara mereka meminta pengakuan dan perhatian. 

Mereka ingin memastikan bahwa Mama terlibat dalam dunianya, yang berarti bahwa mereka merasa dilihat dan dihargai. 

Ketika Mama merespons dengan antusiasme, anak akan merasa bahwa keberadaannya penting dan dihargai. 

Hal ini juga memperkuat ikatan emosional antara Mama dan anak, karena dapat menghabiskan waktu yang berkualitas melalui permainan.

Ketika anak sedang sedih, cemas, atau merasa tidak nyaman, mereka cenderung mencari Mama untuk mendapatkan pelukan atau dukungan emosional. 

Mereka melihat Mama sebagai sosok yang bisa memberikan rasa aman dan nyaman. 

Memeluk Mama saat sedih memberikan mereka kepastian bahwa ada seseorang yang selalu siap menenangkan dan memberikan kasih sayang. 

Ini adalah cara anak balita untuk memastikan bahwa kasih sayang Mama tidak terbatas pada momen bahagia saja, tetapi juga hadir saat mereka merasa rentan.

Anak balita sangat memerhatikan bagaimana Mama merespons setiap tindakan mereka. 

Baik itu senyuman, tawa, atau bahkan ekspresi kaget, semua itu berarti bagi anak. 

Melalui pengamatan ini, mereka belajar tentang bagaimana tindakan mereka memengaruhi orang lain dan bagaimana mereka mendapatkan perhatian serta kasih sayang. 

Jika anak melihat bahwa Mama merespons dengan positif, mereka merasa dihargai dan disayangi. 

Di sisi lain, reaksi negatif dapat membuat mereka merasa diabaikan. 

Karena itu, mereka terus berusaha mendapatkan reaksi yang membuat mereka merasa dicintai. Ini menjadi proses belajar bagi anak balita untuk memahami hubungan interpersonal.

Anak balita seringkali mengulangi perilaku yang mendapatkan respons positif dari Mama, seperti pujian, senyuman, atau pelukan. 

Mereka memahami bahwa tindakan-tindakan ini menarik perhatian dan kasih sayang dari Mama, dan mengulangi perilaku tersebut menjadi cara untuk terus mendapatkan respons yang sama. 

Misalnya, jika mereka pernah dipuji karena merapikan mainan, mereka mungkin akan terus melakukannya agar Mama kembali tersenyum. 

Ini juga membantu mereka membangun rasa percaya diri dan rasa kebanggaan atas pencapaian mereka. 

Terkadang anak balita menggunakan tangisan sebagai cara utama untuk mendapatkan perhatian dari Mama. 

Meskipun ini bisa dianggap sebagai bentuk perilaku negatif, bagi balita, menangis adalah bentuk komunikasi yang efektif. 

Ketika mereka merasa tidak nyaman, lapar, lelah, atau bingung, tangisan menjadi cara untuk menarik perhatian Mama. 

Respon Mama terhadap tangisan anak menunjukkan bahwa Mama peduli dan siap memberikan kasih sayang. 

Dengan demikian, anak akan memastikan bahwa kebutuhan emosional dan fisik mereka terpenuhi. 

Penting bagi Mama untuk memberikan respons yang penuh kasih sayang, karena hal ini memperkuat ikatan emosional dan membuat anak merasa lebih aman dan diperhatikan.

Dengan mengetahui 7 cara balita memastikan kasih sayang dari Mama, diharapkan Mama dapat lebih peka dengan keinginan anak untuk lebih diperhatikan.