Pernahkah Mama mendengar cerita si Kecil diminta teman sekelasnya untuk membelikan jajanan, membawa buku, atau meminjam alat tulis yang tak pernah dikembalikan?
Menurut studi yang dilakukan oleh Novika Amelia, pada Instagram @novikaamelia, hal-hal kecil seperti ini mungkin terlihat sepele, tetapi bisa menjadi tanda awal pertemanan yang tidak sehat atau bahkan manipulatif.
Anak-anak yang berada dalam situasi ini sering kali merasa bingung harus bersikap seperti apa, terutama jika mereka takut kehilangan teman.
Sebagai orangtua, penting untuk mengajarkan anak mengenali tanda-tanda pertemanan yang toxic sekaligus membekali mereka dengan cara menghadapi teman yang manipulatif, agar mereka tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri dan mampu menjaga batasan dalam hubungan sosialnya.
Kira-kira bagaimana mengatasinya? Berikut Popmama.com telah merangkum cara cegah anak dari toxic relationship, simak baik-baik ya, Ma!
