Selain membaca doa, orangtua juga perlu berusaha menerapkan pengasuhan yang tepat terhadap anak. Doa juga perlu diimbangi dengan aksi dan usaha. Berikut tips mendidik anak agar patuh dan lembut hati:
Anak merupakan peniru yang ulung. Maka dari itu, orangtua harus memberikan contoh yang baik di hadapan anak. Cobalah bersikap tenang ketika beradu pendapat dengan anak.
Jika menanggapinya dengan berteriak atau marah-marah, hal itu justru hanya memicu adu teriakan antara Mama dan anak. Hal tersebut akan memperkeruh suasana dan membuat si Kecil sulit diatur.
Apabila anak terlanjur sulit ditenangkan, cobalah memberikan perhatian lewat aktivitas-aktivitas yang membuat emosi lebih tenang, seperti berolahraga, mendengarkan musik, atau bermeditasi.
Anak yang tidak mau menurut dan keras kepala mungkin saja berasal dari orangtua lantaran tak pernah didengarkan pendapat mereka. Itu sebabnya, orangtua harus mencoba memahami sisi anak terlebih dulu.
Ingat, bahwa komunikasi bisa terjadi karena dua arah. Mama harus bisa mendengarkan apa yang dimaksud anak, jangan hanya melihat satu sisi saja. Apabila anak tetap bersikeras dengan pendapatnya, Mama bisa memberikannya pilihan, bukan paksaan.
Pasalnya, anak yang keras kepala cenderung memiliki pendiriannya sendiri. Ia tidak terlalu suka diberi tahu tentang apa yang harus dilakukan.
Mengutip studi dari jurnal Psychological Research, anak belajar lewat observasi dan pengalamannya. Jika anak melihat kedua orangtuanya bertengkar sepanjang waktu, mereka dapat dengan mudahnya meniru hal itu.
Selain itu, berdasarkan review yang diterbitkan oleh American Sociological Association, terungkap bahwa perselisihan rumah tangga orangtua dapat memengaruhi perilaku anak-anak ke depannya.
Nah, jadi itu dia cara dan doa untuk melembutkan hati anak agar patuh. Semoga informasinya bermanfaat ya, Ma!