Udara jadi salah satu unsur terpenting dalam kehidupan manusia. Alam menyediakan oksigen terdapat di dalam udara yang bisa manusia hirup sepuasnya secara gratis. Oksigen berperan sebagai “bensin” untuk mengolah makanan menjadi energi.
Dikutip dari Kemenkes, tanpa oksigen organ-organ tubuh tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Akibatnya, organ mengalami gangguan hingga kematian. Sayangnya, belum semua orang menyadari bahwa menjaga udara supaya tetap bersih menjadi tanggung jawab bersama.
Piotr Jakubowski selaku Co-Founder & Chief Growth Officer Nafas mengungkapkan ada 10 juta orang meninggal karena polusi udara. Menurutnya Ini adalah masalah besar tetapi kesadaran dan urgensinya masih kecil bahkan sangat kecil.
“Banyak orang yang tidak menyadari bahwa setiap manusia 22 ribu kali hirup udara sehari. Tidak seperti kedinginan atau kegerahan dimana tubuh akan memberikan sinyal berupa rasa menggigil atau keluarnya keringat. Tetapi terkait masalah kualitas udara ini tubuh tidak memberikan tanda-tanda apapun. Lantaran, tandanya baru akan muncul dalam jangka panjang”, jelas Piotr.
Masker bukan cara yang baik guna menghindari anak menghirup udara kotor. Pasalnya, si Kecil juga harus secara bebas bernapas tanpa halangan guna merangsang perkembangan organ penting, seperti otak, paru dan jantung. Kualitas bersih jadi tanggung jawab orang dewasa yang berada di sekitar anak-anak, terutama Mama dan Papa.
Nah, Popmama.com mengulas cara jaga kesehatan anak dari kualitas udara yang buruk. Begini caranya:
