Alergi makanan ditandai dengan gejala alergi atau reaksi fisik tidak menyenangkan yang datang dari dalam tubuh seperti ruam, muntah, gatal-gatal, sesak nafas, atau diare, dan reaksi tersebut berulang setiap kali makanan yang sama dikonsumsi.
Sementara anak picky eater hanya menolak makanan atau memuntahkan makanan yang masih ada di mulut, tanpa ada reaksi fisik atau gejala alergi yang muncul dari dalam tubuh.
Alergi makanan ditandai dengan reaksi tidak menyenangkan yang disebabkan oleh respons sistem imun yang spesifik terhadap protein tertentu dalam makanan.
Dr. Endah Citraresmi, Sp.A, menjelaskan tanda-tanda utama alergi makanan yang dapat diidentifikasi di rumah dalam Seminar Media IDAI.
“Karakteristik utama alergi adalah sifatnya yang berulang - setiap kali anak mengonsumsi makanan pemicu, gejala yang sama akan muncul kembali. Ini juga yang membedakan dengan picky eater.” ujar Dr. Endah pada Selasa (16/9/2025).
Berbeda dengan intoleransi makanan dan picky eater yang tidak melibatkan sistem imun, alergi makanan bersifat mediasi imun dan dapat menimbulkan reaksi yang serius.
Karena reaksinya yang melibatkan imun, alergi makanan dapat dikenali dari gejalanya yang datang dari dalam tubuh. Inilah yang membedakannya dengan picky eater.
Gejala alergi makanan bisa bervariasi, mulai dari ringan hingga berat. Reaksi ringan berupa ruam kulit, gatal-gatal, atau gangguan pencernaan seperti diare dan muntah.
Sementara reaksi berat bisa berupa sesak napas, pembengkakan, hingga syok anafilaksis yang mengancam jiwa.
Penting untuk diingat bahwa tidak semua reaksi negatif terhadap makanan adalah alergi.
Beberapa anak mungkin mengalami intoleransi makanan yang gejalanya mirip namun mekanismenya berbeda.
Oleh karena itu, Mama harus mengetahui bahwa yang berhak memberi diagnosa alergi atau intoleransi makanan pada anak hanyalah dokter, bukan orangtua.
Jadi, segeralah cari bantuan medis jika Mama mendapati si Kecil menunjukkan reaksi fisik yang berulang setelah memakan makanan tertentu.