Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
7 Cara Mendampingi Anak yang Sangat Sensitif
Freepik

Anak dengan tingkat sensitivitas tinggi sering memiliki kebutuhan emosional yang lebih kompleks dibandingkan anak-anak lainnya, yang dikenal dengan istilah Highly Sensitive Person (HSP)

Anak-anak ini cenderung merasakan emosi dengan lebih intens, mudah terstimulasi oleh lingkungan sekitar, dan membutuhkan pendekatan khusus dalam pengasuhan.

Fenomena ini bukanlah sesuatu yang negatif, melainkan sebuah karakteristik alami yang dimiliki sekitar 15-20% populasi anak di dunia.

Memahami dan mendukung anak yang highly sensitive person (HSP) memerlukan strategi parenting yang tepat dan konsisten, serta dukungan dan pendampingan penuh kasih dari orangtua.

Berikut telah Popmama.com rangkum 7 cara mendampingi anak yang sangat sensitif yang dapat diterapkan orangtua untuk mendukung perkembangan emosional dan psikologis si Kecil.

1. Akui dan validasi perasaan anak

Freepik

Langkah pertama dan paling penting dalam membantu anak yang sangat sensitif adalah dengan mengakui dan memvalidasi perasaannya.

Anak-anak sensitif sering kali merasakan emosi dengan intensitas yang lebih tinggi dibandingkan anak lainnya, dan mereka membutuhkan pengakuan bahwa perasaan tersebut valid dan wajar.

Ketika si Kecil mengekspresikan kesedihan, kecemasan, atau kegembiraan yang berlebihan, hindari merespons dengan kalimat seperti "jangan terlalu dramatis" atau "itu bukan masalah besar".

Sebaliknya, gunakan kalimat-kalimat yang menunjukkan empati seperti "Mama mengerti kamu merasa sedih sekarang" atau "perasaanmu itu wajar dan boleh dirasakan, kok"

Validasi emosional ini membantu si Kecil dalam membangun kepercayaan diri dan merasa aman untuk mengekspresikan perasaan.

Anak yang merasa didengar dan dipahami akan lebih mudah untuk belajar mengatur emosinya sendiri di kemudian hari, serta mengembangkan hubungan yang lebih sehat dengan perasaan mereka sendiri.

2. Hindari memberikan jadwal yang terlalu padat

Freepik/tiarchardz

Anak-anak yang sangat sensitif mudah merasa kewalahan dengan stimulasi berlebihan, termasuk jadwal aktivitas yang terlalu padat.

Jadwal yang terlalu padat dan hectic dapat menyebabkan stres, kelelahan emosional, dan meltdown yang lebih sering terjadi.

Penting bagi orangtua untuk mengenali batas kemampuan anak dalam menjalani aktivitas harian dan memberikan ruang yang cukup untuk istirahat dan pemulihan.

Daripada mengisi setiap menit dengan kegiatan, berikan anak waktu kosong yang dapat digunakan untuk bermain bebas, beristirahat, atau sekadar merenung.

Aktivitas yang dipilih juga sebaiknya disesuaikan dengan minat dan kemampuan anak, bukan berdasarkan ekspektasi orangtua atau tekanan sosial.

Perhatikan tanda-tanda kelelahan seperti mudah marah, menangis tanpa sebab jelas, atau kesulitan berkonsentrasi.

Ketika tanda-tanda ini muncul, segera kurangi intensitas aktivitas dan berikan si Kecil waktu istirahat yang lebih banyak untuk membantu anak memulihkan energi emosionalnya.

3. Ciptakan sudut aman di rumah untuk anak menenangkan diri

Freepik/bristekjegor

Setiap anak yang sangat sensitif membutuhkan ruang aman di mana mereka dapat menenangkan diri ketika merasa kewalahan.

Sudut atau area yang menenangkan ini berfungsi sebagai tempat pengungsian sementara di mana si Kecil dapat mengatur ulang sistem saraf mereka yang terstimulasi dengan berlebihan.

Area ini tidak perlu besar atau mewah, namun harus nyaman dan mudah diakses oleh anak.

Isi area tersebut dengan benda-benda yang memberikan kenyamanan seperti bantal empuk, selimut lembut, boneka kesayangan, buku-buku favorit, atau mainan fidget.

Pastikan area ini bebas dari distraksi seperti suara bising atau cahaya yang terlalu terang. Ajarkan anak bahwa tempat ini adalah zona aman yang dapat digunakan kapan saja ketika si Kecil merasa perlu menenangkan diri.

Dengan memiliki ruang pribadi yang dapat diandalkan, si Kecil akan belajar untuk mengenali kebutuhan emosionalnya dan mengembangkan kemampuan untuk menenangkan diri yang penting untuk kehidupannya di masa depan.

4. Bangun dan pertahankan rutinitas yang konsisten

Freepik

Rutinitas yang terstruktur dan dapat diprediksi memberikan rasa aman dan stabilitas yang sangat dibutuhkan oleh anak-anak sensitif.

Ketidakpastian dan perubahan mendadak dapat memicu kecemasan dan stres yang berlebihan pada anak HSP.

Oleh karena itu, membangun rutinitas harian yang konsisten membantu anak merasa lebih terkendali dan siap menghadapi hari mereka.

Rutinitas ini dapat mencakup waktu bangun dan tidur yang tetap, ritual sebelum tidur, waktu makan yang teratur, dan urutan kegiatan harian yang dapat diprediksi.

Namun, penting untuk memastikan bahwa rutinitas tersebut cukup fleksibel untuk mengakomodasi kebutuhan spontan si Kecil.

Libatkan anak dalam pembuatan rutinitas sehingga mereka merasa memiliki kontrol atas jadwal mereka.

Visual schedule atau chart juga dapat membantu si Kecil memahami dan mengingat rutinitas mereka.

Ketika rutinitas sudah terbentuk dengan baik, anak akan merasa lebih percaya diri dan mampu mengelola transisi antar aktivitas dengan lebih baik.

5. Buat rencana antisipasi untuk perubahan

Freepik

Meskipun rutinitas yang konsisten dibutuhkan oleh anak HSP, kehidupan tidak selalu berjalan sesuai rencana.

Anak-anak sensitif sering kali mengalami kesulitan dalam menghadapi perubahan mendadak, sehingga perencanaan antisipasi menjadi sangat krusial.

Oleh karena itu, komunikasi terbuka mengenai perubahan yang akan terjadi dapat membantu si Kecil mempersiapkan diri secara mental dan emosional.

Jelaskan perubahan tersebut dengan bahasa yang sesuai dengan usia anak, berikan informasi yang cukup detail tentang apa yang akan terjadi, dan biarkan anak bertanya tentang hal-hal yang mereka khawatirkan.

Gunakan alat bantu visual seperti kalender atau gambar untuk membantu anak memvisualisasikan perubahan tersebut.

Berikan waktu yang cukup bagi si Kecil untuk memproses informasi, dan jangan terburu-buru mengharapkan anak langsung menerima perubahan.

Diskusikan juga strategi yang dapat digunakan anak ketika menghadapi perubahan, seperti membawa boneka kesayangan atau melakukan teknik pernapasan.

Dengan persiapan yang matang, anak akan lebih siap menghadapi transisi dan perubahan dalam hidup mereka.

6. Ajarkan kosakata emosi

Freepik

Anak-anak yang sangat sensitif merasakan spektrum emosi yang luas dan kompleks, namun mereka sering kali kesulitan untuk mengidentifikasi dan mengkomunikasikan perasaan tersebut dengan tepat.

Mengajarkan nama-nama emosi tersebut dapat membantu anak untuk lebih memahami dunia mereka dan mengekspresikan kebutuhan dengan lebih efektif.

Mulai dengan emosi dasar seperti senang, sedih, marah, dan takut, kemudian secara bertahap perkenalkan emosi yang lebih lanjut seperti frustasi, kecewa, bangga, atau cemas.

Gunakan buku cerita, kartu emosi, atau aplikasi edukasi untuk membantu anak mengenali berbagai ekspresi wajah dan situasi yang memicu emosi tertentu.

Praktikkan juga identifikasi emosi dalam kehidupan sehari-hari dengan menanyakan "bagaimana perasaanmu sekarang?" dan membantu anak menemukan kata yang tepat untuk menggambarkan emosi mereka.

Ketika anak memiliki vocabulary emosi yang memadai, si Kecil akan lebih mampu untuk meminta bantuan ketika diperlukan dan membangun hubungan sosial yang lebih sehat dengan orang-orang di sekitarnya.

7. Berikan pujian untuk setiap upaya anak

Freepik

Semua anak bisa termotivasi dengan pujian tulus dari orangtua. Anak-anak yang sangat sensitif juga memerlukan pujian ini agar si Kecil merasa percaya diri dan mampu menerima keberadaan dirinya.

Ketika memuji anak HSP, usahakan untuk selalu memuji kekuatan si Kecil dalam bertahan di situasi sulit yang melelahkan, mengingat anak yang sangat sensitif lebih mudah mengalami overstimulasi.

Akui juga usaha anak dalam berempati dan menyadari kesedihan orang lain. Salah satu karakteristik paling menonjol dari anak highly sensitive adalah kemampuan mereka untuk merasakan dan memahami emosi orang lain dengan sangat baik.

Pujian yang tulus dari Mama akan sangat berpengaruh terhadap kemampuan anak untuk menumbuhkan kepercayaan diri dan merasa nyaman dengan dirinya yang sensitif.

Itulah 7 cara mendampingi anak yang sangat sensitif. Semoga membantu, Ma!

Editorial Team