Baik disadari atau tidak, berteriak adalah bentuk komunikasi yang hebat, mengingat balita masih memiliki sedikit kata untuk digunakan.
Balita menggunakan teriakan sebagai cara untuk mencoba mengungkapkan apa yang dibutuhkan kepada orangtua.
Tak hanya itu, dilansir dari BabyCenter ada beberapa alasan mengapa balita akan berteriak. Alasan tersebut antara lain:
Membutuhkan perhatian
Balita cenderung berteriak jika ia menganggap bahwa orangtuanya tidak memberikan perhatian yang cukup, atau membutuhkan sesuatu dari orangtuanya.
Ketika berteriak dapat menarik perhatian, si Kecil bepikir bahwa cara ini adalah bentuk komunikasi yang tepat.
Mengalami emosi yang kuat
Dibandingkan dengan anak yang lebih besar dan remaja, emosi yang kuat adalah sesuatu yang baru dialami oleh balita. Karena itu, jika si Kecil frustrasi, marah, sedih, atau sejenisnya, ia mungkin akan berteriak sebagai hasilnya.
Di usia ini, balita juga belum memahami kosa kata yang tepat untuk menggambarkan sesuatu yang ia rasakan. Sehingga berteriak adalah satu-satunya jalan keluar untuk menyampaikan perasaan yang dimiliki.
Menikmati diri sendiri
Berteriak juga bisa menjadi tanda bahwa balita sedang bersenang-senang. Dan semakin banyak kesenangan yang dimiliki, maka semakin banyak teriakan yang akan anak lepaskan.
Mama tak perlu khawatir, karena berteriak adalah fase yang akan berlalu, terutama setelah balita sudah memahami perasaannya.
Namun, sebelum itu, orangtua dan balita harus bekerja sama untuk menemukan cara berkomunikasi yang tepat, agar anak mendapatkan apa yang diinginkannya dengan cara yang lebih bisa diterima.