Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Cara Jitu Atasi Separation Anxiety Anak dengan Album Foto Kecil
Freepik/Gray StudioPro

Setiap anak pasti pernah menghadapi momen sulit saat harus meninggalkan orangtuanya, entah itu di sekolah, penitipan, atau ketika dititipkan sementara kepada keluarga lain.

Rasa sedih, cemas, bahkan takut berpisah adalah hal yang wajar dialami anak Mama.

Namun, jika tidak ditangani dengan cara yang tepat, perasaan ini bisa berdampak pada rasa percaya dirinya dan membuat si Kecil semakin sulit beradaptasi.

Untungnya, ada cara sederhana namun efektif yang bisa Mama lakukan untuk membantu si Kecil merasa lebih aman saat menghadapi perpisahan.

Kondisi ini sering disebut sebagai separation anxiety atau kecemasan berpisah.

Dilansir dari Stanford Children, separation anxiety biasanya muncul pada anak usia 8 bulan hingga 5 tahun, ketika si Kecil mulai menyadari keterikatan yang kuat dengan orangtuanya.

Meski umum terjadi, pada beberapa anak kondisi ini bisa berlangsung lebih lama dan berdampak pada kesehariannya.

Anak Mama mungkin akan menangis, rewel, atau sulit ditenangkan setiap kali harus berpisah.

Di artikel ini, Popmama.com telah merangkum informasi seputar cara jitu atasi separation anxiety anak dengan album foto kecil, untuk membantu si Kecil merasa lebih aman saat menghadapi perpisahan.

1. Membuat album foto keluarga

Freepik

Mengajak si Kecil membuat album foto keluarga kecil bisa menjadi kegiatan sederhana namun penuh makna.

Mama bisa memilih foto-foto yang menampilkan momen bahagia, seperti liburan bersama, ulang tahun, atau saat bermain di rumah.

Saat menyusunnya bersama si Kecil, biarkan anak mama ikut memilih foto favorit agar album tersebut terasa lebih personal dan bermakna.

Proses ini juga memberi kesempatan bagi Mama untuk bercerita tentang setiap momen di foto, sehingga anak Mama semakin memahami betapa berharganya kebersamaan keluarga.

Album foto ini tidak perlu besar atau mewah, cukup berukuran kecil agar mudah dibawa ke mana saja.

Dengan cara ini, si Kecil merasa bahwa meski Mama tidak selalu ada secara fisik, kenangan bersama tetap bisa mereka genggam.

Album ini akan menjadi representasi nyata dari kasih sayang keluarga yang selalu ada, bahkan saat berpisah.

2. Album sebagai harta karun bagi si Kecil

Freepik

Bagi anak Mama, album foto kecil ini bisa berubah menjadi semacam harta karun pribadi. Di dalamnya, si Kecil menemukan jejak cinta, kebersamaan, dan rasa aman yang bisa diakses setiap kali rasa cemas merundung.

Setiap kali si Kecil membuka album tersebut, anak mama diingatkan bahwa Mama dan keluarga tetap dekat, meski tidak berada di sisi mereka secara langsung.

Konsep ini penting karena anak Mama masih belajar memahami bahwa berpisah bukan berarti kehilangan.

Album foto menjadi alat bantu yang menumbuhkan rasa percaya, sehingga si Kecil tidak mudah panik atau merasa ditinggalkan.

Anak Mama juga akan belajar mengelola emosinya secara lebih sehat, sambil membawa pengingat kecil akan cinta orangtua.

3. Simpan album di dalam tas si Kecil

Freepik

Setelah album selesai dibuat, Mama bisa menyarankan anak Mama untuk menyimpannya di dalam tas sekolah atau ranselnya.

Dengan begitu, album akan selalu ada di dekat si Kecil saat ia membutuhkannya.

Kehadiran benda kecil yang familiar ini memberikan rasa nyaman, terutama ketika anak Mama berada di lingkungan baru atau merasa gugup menghadapi situasi tertentu.

Ketika si Kecil tahu bahwa ia punya harta karun di dalam tas, rasa percaya dirinya meningkat.

Anak Mama merasa lebih siap menghadapi aktivitas sehari-hari tanpa terlalu bergantung pada kehadiran Mama secara langsung.

Simbol kecil ini bisa membawa dampak besar pada kemandirian dan ketenangan batin si Kecil.

4. Pengingat cinta keluarga yang bisa dipegang anak

Freepik/Gray StudioPro

Album foto kecil bukan sekadar kumpulan gambar, melainkan bentuk nyata cinta Mama yang bisa dipegang dan dilihat kapan saja.

Si Kecil seringkali membutuhkan sesuatu yang konkret untuk merasa aman, terutama di usia dini ketika konsep kehadiran yang tidak terlihat masih sulit dipahami.

Dengan memegang album itu, anak Mama seperti mendapat pelukan kecil dari Mama yang selalu bisa dirasakan.

Hal ini juga memberi si Kecil ruang untuk mengatasi kerinduannya dengan cara yang positif.

Tidak hanya bergantung pada air mata atau tantrum, tetapi belajar menenangkan diri dengan melihat foto-foto yang penuh kenangan.

Hal ini membantu anak Mama tumbuh lebih resilien dalam menghadapi perpisahan, sekaligus menanamkan rasa cinta yang kuat dari keluarga.

5. Pelajaran berharga tentang koneksi emosional

Freepik

Lebih dari sekadar solusi praktis, membuat album foto bersama si Kecil juga menjadi kesempatan emas untuk mengajarkan ia tentang koneksi emosional.

Anak Mama dapat belajar bahwa meski berpisah secara fisik, hubungan emosional dengan orangtua tetap kuat dan tidak bisa diputuskan begitu saja.

Pesan ini penting untuk membangun rasa aman dalam tumbuh kembang si Kecil.

Dengan cara sederhana ini, Mama juga mengajarkan nilai tentang pentingnya menghargai momen kebersamaan.

Anak Mama akan memahami bahwa kenangan bersama adalah sesuatu yang berharga dan layak disimpan.

Seiring bertambahnya usia, pemahaman ini membantu si Kecil tumbuh menjadi pribadi yang lebih hangat, penuh kasih, dan memiliki ikatan emosional yang sehat dengan keluarga maupun lingkungannya.

Itulah informasi mengenai

Editorial Team