Rasa ingin tahu memiliki kekuatan besar dalam mendorong anak untuk belajar, berimajinasi, dan menemukan hal baru. Namun, tanpa pengawasan yang tepat, kecenderungan sikap ini justru bisa membawa risiko.
Anak yang terlalu ingin tahu bisa saja bertindak tanpa memikirkan dampaknya. Misalnya, memerangkap dirinya sendiri, bermain dengan benda berbahaya, memanjat tempat tinggi, atau masuk ke tempat yang tidak disangka.
Selain itu, secara psikologis, mereka bisa kewalahan dengan informasi, sulit memilah kebenaran, atau merasa stres saat menghadapi hal-hal baru yang mereka tidak ketahui.
Masalah utamanya bukan pada rasa ingin tahunya, tetapi pada kurangnya regulasi rasa ingin tahu itu.
Di sinilah orangtua dan guru berperan penting untuk membantu anak belajar.
Dengan mendampingi dan mengarahkan rasa ingin tahu mereka, anak bisa tumbuh menjadi lebih kritis, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi namun tetap berhati-hati pada keputusannya.
Ma, ayo belajar cara mengelola potensi anak ini dengan membaca artikel dari Popmama.com mengenai 7 cara meregulasi rasa ingin tahu anak.
