Zat besi memiliki pengaruh besar terhadap energi, perhatian, dan suasana hati balita. Bagi anak-anak di bawah usia dua tahun, zat besi berperan besar dalam kehidupannya, karena pada usia ini anak mengalami perkembangan otak yang paling pesat.
Menurut sebuah penelitian di tahun 2008 berjudul "Understanding nutrition, depression and mental illnesses" zat besi penting menjaga suasana hati dan tingkat perhatian jangka panjang, sehingga pastikan anak memiliki banyak zat besi dalam makanannya.
Kekurangan zat besi sering terjadi pada anak-anak dengan attention-deficit/hyperactivity disorder (ADHD). Beberapa makanan yang kaya akan zat besi antara lain, hati, kacang-kacangan, sereal sarapan yang diperkaya, aprikot, tepung kedelai, dan banyak lagi.
Nah itulah beberapa informasi seputar bagaimana nutrisi yang diberikan lewat pola makan sehat bisa memengaruhi perilaku anak. Namun penting untuk memerhatikan bahwa beberapa anak memiliki intoleransi makanan.
Ini dapat memengaruhi suasana hati dan perilaku anak, serta menghasilkan gejala fisik anak. Jika Mama curiga anak memiliki intoleransi makanan, segera diskusikan kekhawatiran dengan dokter umum atau ahli gizi.
Mereka dapat merekomendasikan pola makan, di mana makanan tertentu dihapus dari diet anak, dan kemudian melihat apakah ada dampak yang konsisten pada suasana hati atau perilaku anak.